Mimpiku ...

Menjadi apa adanya diriku ... Memberi yang terbaik dan terindah Tuk mereka yang tercinta

Monday, December 31, 2007

Catatan Akhir tahun

Tak terasa 2007 tlah di penghujungnya.
Alhamdulillah ... tahun ini, beberapa fase hidup telah berhasil saya lewati.
Pergantian fase memang sedikit banyak menimbulkan perubahan-perubahan. Perlu waktu untuk diri menyesuaikan.
Saat akan mengakhiri fase ngangsu kawruh saya, timbul sebersit keraguan dalam hati. Padahal untuk mengakhirinya saja butuh proses yang panjang dan penuh perjuangan. Hal ini karena ternyata banyak dari sahabat saya yang belum bisa lulus bulan itu. Kayaknya kok nggak seru gitu lulus sendirian (hehe, dasar wong aneh !!!), tapi sebenarnya bukan itu kok alasannya. Tapi karena masalah 3 digit angka yang saya kumpulkan selama 5 tahun ini. Dengan nilai sekian koma sekian sekian yang bagi saya AlhamduLiLLah tapi bagi orang lain (mungkin) amazing, incredible and ridicoulusness itu, layak kok bagi seseorang untuk bimbang antara segera menyelesaikan atau menunda 1 semester lagi untuk meng-up grade 3 digit angka tadi.
Pada akhirnya, saya memilih opsi yang pertama. Karena saya rasa saya tidak menemukan suatu alasan untuk menunda lagi. Paling tidak dengan pilihan ini, saya sedikit mengurangi beban ortu. Selain itu, tidak ada jaminan 3 digit saya akan berubah posisi dalam enam bulan mendatang, meskipun tentunya saya akan tetap berusaha jika opsi kedua yang saya pilih.
Soal kerja, saya optimis. PeDe wae lah. Saya yakin saya punya kelebihan. Lagipula manusia adalah makhluk yang kompleks. Sangat tidak logis jika kekompleksan itu hanya dilihat dan diwakilkan oleh tiga angka saja (ho'o apa ora ???). Satu hal lagi yang semakin memantapkan langkah saya, bahwa Allahlah yang tlah mangatur, menetapkan dan menjamin rizki bagi tiap-tiap hambaNya. So, masalah rizki, ga perlu khawatir. Lagian saya orangnya simple kok. Meskipun nantinya kerja, tetep cita-citanya adalah pengen jadi ibu rumah tangga yang bermanfaat bagi ummat, he ... Idealis memang. Tapi tiap orang kan memang harus punya idealisme.
Akhirnya, suratan takdir tlah membawa saya sampai disini. Sebuah anugrah yang tak henti saya syukuri. AlhamduLiLLah ... AlhamduLiLLah ...
Harapan saya, semoga ridho dan berkah Allah senantiasa terlimpah. Kerjanya berkah, pekerjaannya berkah, tempat kerjanya berkah, tempat tinggalnya berkah, hasilnya berkah dan segala sesuatunya membawa keberkahan baik bagi agama, ummat maupun bagi diri.
Dimanapun nanti Allah memilihkan bumi tempat berpijak bagi saya, saya yakin itu adalah tempat terbaik tuk saya mengabdikan diri sebagai hamba dan sebagai bagian dari hidup dan kehidupan.
Mohon doa dari semua. Semoga saya tetap dalam keistiqomahan dan kesederhanaan. Aamiin.

seuntai kasih Ibu

Ketika saya masih kecil, seringkali rumah kedatangan tamu-tamu yang istimewa. Ada seorang ibu separuh baya dengan kepala yang dililit kain sekenanya yang sering berjalan tanpa tujuan, Ada ibu dengan rambut tak terurus dan pakaian berdebu bersama anaknya yang begitu banyak. Ada ibu tua dengan kemampuan bicara dan jari tangan yang tak sempurna. Ada simbah dengan jalan yang tertatih dan gendong di punggungnya, ada wanita separuh baya dengan fungsi pendengaran yang berkurang, dan ada seorang pria dewasa dengan tingkah kekanakan.
Setiap mereka berkunjung, Ibu selalu menyambutnya dengan baik. Ibupun selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk memperlakukan mereka dengan baik pula. Tak jarang kami diminta untuk menjabat tangan mereka (tentunya yang ibu-ibu), membuatkan mereka minum atau memberikan makanan seadanya yang kami miliki.
Kinipun beberapa dari mereka masih sering ke rumah, sebagian yang lain telah kembali ke haribaanNya.
Saat dewasa, saya baru menyadari arti kesemuanya tadi. Bahwa setiap manusia berhak untuk diperlakukan selayaknya manusia, meski mungkin keadaannya istimewa dan berbeda dari lainnya.
Itulah yang ingin ibu tanamkan pada kami. Agar kami belajar untuk bisa menghargai dan berbagi kasih sayang dengan sesama, siapapun dan bagaimanapun keadaan mereka.


Thank you, Mom
For all your Love

Ban ... jir !!!

Akhir tahun ini banjir melanda Hampir di sebagian wilayah Jawa. Yang biasanya nggak kena pun sekarang dapet juga.
Termasuk di desa saya. Awalnya sih kaget juga denger beritanya. Masa' sih ngGunung kok banjir. Tapi setelah lihat TV (kecamatanku masuk Tipi lho ... ^_^), baru saya yakin. Soalnya memang pas hari H kejadian saya sedang tidak berada di rumah.
Kabarnya sih emang guedhe. Seumur-umur itu banjir yang terbesar, kata salah seorang sumber yang memberi info. Wong sampe masuk ke rumah-rumah warga. Trus jalan utama yang menghubungkan kecamatan saya ke kota Kabupaten (wonosari) aja sampe ga bisa dilewati. Akhirnya dipindah ke jalur alternatif. Dah gitu jalan yang menghubungkan ke luar propinsi (wonogiri) juga ga bisa dilewati.
Ga kebayang deh, seberapa gedhenya. Tapi alhamdulillah untuk daerah saya tidak ada korban jiwa, dan siangnya air juga sudah surut, sehingga aktivitas dapat berjalan lancar kembali.
Sepertinya saat ini kita harus lebih aware lagi terhadap kelestarian alam dan lingkungan. Yah mulai dari hal-hal kecil aja. Misal membiasakan membuang sampah pada tempatnya, ikutan nanam pohon, trus juga meminimalisisr penggunaan plastik. Soalnya kata temen saya, plastik itu kalo dibuang bisa bikin tanah ga subur, coz ianya baru bisa hancur setelah seratus tahun, dan kalo dibakar, asapnya 300 kali lipat lebih berbahaya dari asap rokok !!! wuihh ngeri bangettt.
Makanya ...
Satu hati, Selamatkan Bumi !!!
Kalo ga kita, sapa lagi ??!!

Artikel berikut, moga juga bisa jadi perenungan bagi kita. Untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.

Dari sebuah email

Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
Forwarded Message
Subject: DO YOU KNOW THAT .....
Date: Wed, 26 Dec 2007 08:49:14 +0700
From: "Sri Dewi Lamora Ginting"
HTML Attachment [ Scan and Save to Computer ]

Best Regards,
Lamora
IT Project
PT.INDOMOBIL SUZUKI INTERNATIONAL
SPARE PARTS DEPARTMENT
DO YOU KNOW THAT .....

1. Ngga menancapkan colokan listrik walopun ketika alat elektronik itu
dimatikan = menghemat 40-50% biaya listrik yang harus anda bayarkan tiap
bulannya....
Dan berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari alat elektronik
yang merembet ke pemanasan global.

2. Kantong plastik butuh waktu 1000 tahun untuk terurai di TPA(tempat
pembuangan akhir). Sekitar 300 juta buah kantong plastik dibuang tiap
tahunnya di Indonesia
Belum lagi yang dibuang di sungai belakang rumah dan tempat2 yang
tidak semestinya.
Dan 10kg kertas koran yang siap di jual loakan... itu membutuhkan 1
pohon yang butuh waktu 10taon untuk jadi besar.
Bayangkan yang terjadi dengan ilegal logging... how many trees has
been cutdown for you? Imagine how they make the world hotter?

3. Ketika kamu membeli 1 liter air mineral di supermarket = beli 5 liter
air. Tanya kenapa?
Karena di pabrik, untuk mendinginkan botol plastik panas yang baru
dicetak, membutuhkan 5 liter air... cck cck cck...
Kode botol apa yang aman digunakan sebagai botol air? Lihat tanda
dibawah botol, cari nomor 2,3 atau 4.... selain nomor2 itu... they're
not safe,
karena sama aja kamu makan plastik!!!!

4. Tisue yang uda di pakai itu ngga bisa di recycle... begitu juga
karton2 yang bekas kena minyak, makanan, kue, minuman...
They're only a waste... yang mau ngga mau tanahlah yang harus
merecycle.
Perkiraan orang memakai tisue 6 biji sehari. 2.200 biji setaun.
Berarti kira2 44 MILIAR biji seluruh Indonesia setaun...
Kalau kita menghemat 1 lembar ajah tiap hari... berarti kita
mengurangi sampah kertas sebanyak 7 MILIIAR biji setaon... HEBAT KAN ?

5. Be Green on ATM? Kalo di BCA kan ada yang ambil duit ngga pake
receipt... atau be smart dong... Transfer lewat Internet banking ato
mobile banking....
8 MILIAR kali transaksi di ATM yang mengeluarkan kertas receipt tiap
taun adalah salah satu sumber sampah terbesar di dunia.
Kalau selama setaon orang transaksi ngga pake kertas receipt,
itu akan menghemat satu roll besar kertas yang bisa buat melingkari
garis equator sampe 15 kali... ccck ccck

6. Minimal punya 2 macam tempat sampah dirumah, membantu mengurangi
polusi air, udara dan tanah.
Pisahkan sampah basah (sisa makanan dan masakan, daun, minuman) dan
sampah kering ( botol, plastik, kertas, kaca)
Lebih baik lagi untuk memisahkan sampah menurut 4 kelas :
* Plastik ( pembungkus makanan, kantong kresek, kantong
belanjaan)
* Rumah tangga ( tulang ayam, sisa capcay, makanan basi)
* Kertas (Pembungkus gorengan, popok bayi, tisue yang
sudah dipakai)
* Buku bekas catatan, kertas2 tagihan, koran, kertas
iklan... disendirikan untuk dijual
* Logam (kaleng susu, kaleng makanan) dan kaca.
Hanya butuh waktu 2 bulan untuk menjadikan sampah rumah tangga menjadi
kompos yang bisa dipakai lagi untuk pupuk tanaman...

7. Polar Bear / Beruang kutub ngga bisa berenang... tapi karena global
warming di Kutub Utara, mereka harus berenang 30km untuk mencari es
tempat berteduh.
Watch DISCOVERY CHANNEL : PLANET EARTH... pasti nangis deh ngeliat
perjuangan seekor beruang kutub yang akhirnya mati karena kelelahan
mencari daratan.

Is that the world you will leave for your children?
Yang penting be smart for the sake of ourselves!
Save the world, save our lifes, save our children!

Slenco

Kalo yang ini nih, lagunya lucu banget. Critanya tentang percakapan dua orang, satu laki, satu perempuan.
Ndenger lagu ini pertama kali, rasanya geli.
Judule wae Slenco.
Jadinya ya .. Jaka sembung makan lodeh
Nggak nyambung deh ... hehe


Mas kangmas Namine sinten ?
Sakniki dintene sabtu
Mas kangmas kesah teng pundi ?
Sapi kula pun manak pitu
Duh aduh njenengan pripun ?
Sakniki pun mboten Ngalor
Kenging menapa kok wangsul Ngidul ?
Kula niki namine sinten ?

Aduuuh kok njengkelke
Di aJak ngendikan kok Mrana mrene
Dadi ora karuan
Estunipun menapa saliwang

Kula mboten udud
Rumiyin kula teng Surabaya
Kapan dina jemuwah
Kula mbenjang badhe tindak pundi


Ping kuping alah apa jamur

Ora mungkin mripatku lamur

Penak meneng ora caturan

Emang aku ngganteng tiada tandingan

Ngayogyakarto

Kayaknya, ini lagu adalah lagu yang terlengkap mengupas tentang jogja. Kreatif !!!. Lagian juga cukup easy lintening.
Viva jogja 4 ever deh

Ngayogyakarta Kuthane aman berhati nyaman
Kutha seniman, kutha pelajar lan kabudayan

Malioboro Njur ngidul kuwi kraton Jogja
Kantor pos gedhe ngarepe seni sono
Ning dek mbiyen saiki wis ora ana
Beteng Vredeburg mbiyen panggonane Landa
Golek gudheg neng wijilan mesthi ana
Ndelok munyuk lan gajah neng gembira Loka
Arep santai neng laut bablas ngidul kana
Parangtritis, Parang endog, Parang Kusuma

mBantul... Praja Tamansari
Ben ra ucul ya digondheli
Sleman ... Sembada
Eman-eman marahi gela

Tuku manuk neng Ngasem
..... (Nggak jelas)
Kaliurang nggon adem neng lereng merapi
Cemilane jadah tempe bacem ngangeni
Gua Slarong ngelingake perang jaman Kumpeni
Gadjah Mada, IAIN, Kalijaga, UII
Panggonane wong pinter sing padha studi
Stasiun Tugu, Lempuyangan Nggon Kreta api
Numpak sepur saka kana tekan ngendi-endi

Gunungkidul ... Handayani
Kebacut ucul, angel nggoleki
Kulonprogo ... Binangun
Karo kanca mbok ya sing rukun

Ngayogjakarta kuthane aman berhati nyaman
Kutha seniman, kutha pelajar lan kabudayan

Borobudur, Prambanan kuwi Candi gedhe
Taman Sari pemandian ning kari bekase
Tari Srimpi Lan gambyong sak gamelane
yen di tonton mesthi wae ya nyengsemake

Daerah yogja ana papat kabupatene
NgGunungkidul, Sleman, mBantul, Kulonprogo batese
Daladh sangi lan nyothe kuwi basa premane
Yen tak pikir aku mesthi kel-kelen dhewe

Sanga papat punjul enem
Menawi lepat nyuwun ngapunten
Sanga papat punjul enem
Kula niki lulusan Pakem

Sikil gudhig aja dikukur lan di thithil
Tangan reget aja nggo uthik-uthik upil
Sirah mumet lan ngelu padha ngombea pil
Dadi uwong sing pinter aja dadi pokil
Susuk wajan nggo nggoreng krupuk kuwi sothil
Mbok ya anteng tangane aja padha nggrathil
Benik ucul dondomi ben ora prithil
Dadi uwong sing sugih aja dadi uthil

Pulang

Masalah pulang selalu memunculkan energi besar dalam diri saya. Hingga ketika keinginan untuk pulang itu muncul, apapun bisa saya lakukan. Tak peduli hujan badai yang menerpa, gelap pekatnya malam yang mengintai, banjir bandang yang menghadang, besarnya rupiah yang harus dikeluarkan, letih dan penat yang kan mendera, mendaki gunung, lewati lembah dan hutan yang senyap, semua pernah saya lalui demi sebuah keinginan, Pulang. Rasanya apa yang saya sebut tadi menjadi tak ada artinya jika membayangkan kenyamanan dan kebahagiaan yang dirasakan ketika dapat berkumpul lagi bersama keluarga.
Hmmm, bagaimanapun rumah adalah tempat yang paling nyaman.
So now, I'm Home !!! ^_^

Saturday, December 15, 2007

Haji

Musim haji telah tiba. Ada kerinduan yang tiba-tiba menyeruak saat menyaksikan bangunan ka'bah yang begitu agung. Ya Allah ... moga Kau beri kesempatan bagiku tuk menjadi bagian dari hambaMu yang memenuhi panggilanMU. Aamiin.
Beberapa waktu lalu, ada berita yang menggelitikku untuk menulis tentang haji ini.
Tentang saudara kita yang berniat untuk berhaji tahun ini. Saat semua sudah siap, hanya tinggal berangkat, saudara kita tadi mengurungkan niatnya karena ada tawaran untuk mengisi sebuah acara akhir tahun nanti.
YAh ... lagi-lagi sebuah pilihan. Dan pilihanpun sudah diputuskan.
Agak sedikit miris memang. Disaat sebagian sodara kita yang lain berusaha sekuat tenaga mengumpulkan rupiah demi rupiah demi sebuah ingin yang begitu sangat untuk berkunjung ke Rumah Allah, ada yang kemudian menyiakan kesempatan berangkat yang sudah ada di depan mata. Tak hanya satu atau dua. Banyak dari kita yang sebenarnya sudah mampu untuk menunaikan, namun masih mengulur-ulur waktu untuk melaksanakan. Padahal, bukankah kita tak pernah tahu, berapa waktu yang masih kita punya ???
Haji memang benar-benar sebuah panggilan ILLAHI.
Hanya yang merasa terpanggil sajalah yang akan mendapatkan kemuliaan untuk menjadi tamu Allah.

Labbaik Allahumma Labbaik ...

Dengan sepenuh rindu, tuk menjadi tamuMu

Saturday, December 08, 2007

Baswei

Tiap bicara soal kemacetan Jakarta, ga akan lepas dari yang namanya busway. Angkutan trans Jakarta inilah yang sering disebut sebagai salah satu penyebab macetnya Jakarta. Terlepas dari bener atau enggaknya statement itu, yang jelas bus trans Jakarta menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para tamu seperti saya. Yah pengen ngerti aja gimana sih rasanya naik busway gitu. Lagian dengan bermodal 3500 perak kita bisa muter-muter Jakarta sepuasnya, selama ga keluar dari Shelternya.
Nah pas tahu Ragunan-Kuningan bisa ditempuh sekali jalan dengan naik busway, langsung deh kepikir buat nyobain. Eh belum-belum udah dibilangin
"wis sesuk ben diterke adhine wae, daripada nanti ilang", kata bulik.
Yah, sudahlah ...
Esoknya beneran dianterin. Lumayan seru juga menyusur jalanan Jakarta naik vespa. Emang bener kata berita. Macetnya .... Subhanallah ...
Benar-benar ujian keimanan dan kesabaran.
Dalam hati kubilang
'Kok betah ya tiap hari kayak gini'.
Masih mending pake motor, jadi bisa nyelip di celah-celah, lha yang pake mobil itu, dah ga bisa kemana-mana lagi selain mengikuti arus yang padat merayap.
Singkat cerita, setelah melewati macet dan rute yang lumayan jauh, sampailah saya di TKP. Karena acaranya lama, jadilah saya ditinggal.
"Kalo udah selesai telpon aja, nanti dijemput", begitu pesan sodara saya.
Saya sih senyum aja penuh arti. Dalam hati nih, dah ada niatan usil yang tengah saya susun, he...
Setelah acara selesai, eh .. ketemu dengan dua orang teman sepadepokan. Salah satunya, selain sepadepokan juga setanah air, Gun Kid's Raya.
Seneng juga bisa ketemu temen disini.
Setelah ngobrol-ngobrol sambil makan, tibalah saat untuk pulang.
"eh Ni, gimana Lo pulangnya ? Jadi dijemput sodara Lo ?"
Tanya temen saya nyang asli Jakarta.
"nggak tahu nih, pengennya sih naik busway aja, katanya sih Cuma sekali doang" (Halah doangnya keluar).
"Kalo Lo gimana, mo naik angkutan atau naik busway ? Kalo mo naik busway, harus 2 kali. Nanti turun di sana, trus naik yang ke arah sono. Cuma kalian nanti beda arah", kata temen saya menjelaskan ke temen setanah air saya.
Saya Cuma bengong aja ndenger penjelasannya. Nggak ada gambaran sama sekali, wong ya belum pernah. Jangankan naik, lihat bentuk busway secara langsung aja belum pernah (Katrok banget tho ???).
"Gimana ? Udah naik aja, mumpung di Jakarta gitu Loh", katanya menyemangati.
"Baiklah. Tapi kasih tahu dulu gimana tata caranya", kataku.
"Gini Lho ... bla ...bla ...bla...", dia menjelaskan.
Temen saya yang lain masih kelihatan bimbang.
"Ya udah deh gue anterin", katanya akhirnya, melihat saya yang masih tetep nggak dong setelah dijelaskan dan temen saya yang juga masih ragu-ragu.
Bertiga, kami melangkah menaiki tangga.
"Deg-degan ya ...", goda temen saya.
"nggak. Biasa aja kaleee", jawab saya sok cool. Padahal ya penasaran juga sih.
Sampe di halte tunggu,
"Nah, nanti Lo naik dari sebelah sini, habis itu turun di pemberhentian terakhir. Dari sana ke tempet sodara Lo, dah tahu jalannya kan ?", tanyanya.
"Sudah dong", jawab saya mantap, karena memang tinggal jalan kaki sekitar 500 m.
"Ya udah, kalo gitu gue nganter dia ya. Nah ... tuh bus nya dah dateng. Ati-ati yah, jangan lupa karcis buswaynya disimpen, kalo perlu dilaminating".
Huuu dasar, saya Cuma nyengir aja ndengernya.
Hhhfffff akhirnya kesampaian juga naik busway. Meski dengan sedikit nekat juga. Habisnya penasaran, nggak setahun sekali bisa ke Jakarta. Dan dasarnya saya yang agak bandel juga sih, suka petualang dan nyoba hal-hal baru. Biar tambah pengalaman gitu. Kalo nggak nyoba mana mungkin bisa ?!
Kesannya ... ???
Lumayan ... di atas rata-rata lah. Adem, bersih, bebas rokok, nyaman deh pokoknya.
Kalo siang lumayan lancar. Cuma kalo pagi dan sore pas jam-jam orang berangkat dan pulang kantor, nih angkutan jadi ikutan macet.
Yah, maklum aja yang namanya di dalam kemacetan, dah ga bisa liat jalur yang kosong langsung diisi. Alhasil, jalur khusus yang sedianya hanya untuk busway dah penuh dengan mobil dan sepeda motor.
Lagi asyik menikmati kenyamanan yang ada (untung ga ketiduran), tiba-tiba
Biip...biip...
Waaaaa, bulik !!! siap-siap diinterogasi nih ... T_T



:estee&depe
atas hari serunya

8 habbits

Beberapa waktu lalu, saat main ketempat mbak Des, tiba-tiba langsung ditodong,
"Pe eR mu wis tok garap durung Nduk ?"
Hah ?! Pe eR apaan ya ?! perasaan ga da yang ngasih Pe eR. Beberapa waktu kemudian, baru diklarifikasi.
Ini Lho pe eRnya ...
Baiklah, untuk memenuhi permintaan, berikut akan saya tuliskan beberapa kebiasaan saya. Yah ... itung-itung belajar jujur pada diri sendir dan orang lain.
1.Moody
Kebiasaan saya salah satunya ada tergantung mood. Kalo moodnya lagi bagus, bisa rajiinn banget. Ning nek lagi ga mood, jadi mualeesss pooollll.
2.Lelet dalam bekerja.
Begitu katanya. Ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama, kalo sifat melankolis saya lagi dominan, saya jadi orang yang perfeksionis. Artinya, segala sesuatu harus sesuai dengan apa yang saya bayangkan. Jadi biar lambat, asal saya puas dengan hasil kerja saya, begitu. Kesannya kan jadi lambat bekerja, soalnya ya ngejar kepuasan itu tadi.
Kedua, karena saya berupaya untuk menjadikan segala sesuatu yang kiranya ngebosenin jadi hal yang menyenangkan.Misal nih ya, nyapu sambil mainan sama ponakan, nyuci sambil ndengerin kaset, nyetrika sambil nonton TV, jadinya ya nggak selese-selese. Sering banget dikomplain. Saya Cuma bisa nyanyi dalam hati,
"I did it myyyyy waaayyyy" (Ni lagu jadul, nggak tahu yang nyanyi sapa, wong hafalnya Cuma sebaris itu doang, :D).
Sebenarnya sih nyadar, ada yang harus dibenahi. Ni juga lagi berusaha, gimana caranya supaya kerja tetep enjoy tapi juga bisa cepet, gitu.
3. Nonton pelem cah cilik-cilik
Misal, Himura Kenshin, Kudo Sinichi, Amakusa Ryu, Prince Zuko, Hatake sensei, dkk.
Ga tahu ya, seru aja nontonnya.
4. Menarik benang merah
Yaitu menghubungan antara peristiwa-peristiwa yang terindra, satu dengan lainnya.
Dari sana, saya bisa mengambil hikmah, menarik kesimpulan atau mengikat makna.
Mengutip perkataan Pak Balian di Sang Pemimpi-nya Andrea,
What we do in life, echoes in eternity.
Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan-potongan mozaik. Terserak di sana-sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang. Namun, perlahan-lahan ia akan bersatu membentuk sosok seperti montase Antoni Gaudi.
Mozaik-mozaik itu akan membangun siapa dirimu dewasa nanti. Lalu apapun yang kau kerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian ...
Maka berkelanalah di atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu !!!

Wuih kereeen ...
Selain itu, kadang dari peristiwa-peristiwa itu, secara tidak sengaja, jadi menemukan hal-hal yang coba disembunyikan atau dirahasiakan oleh orang-orang di sekitar saya (heehe ... nggak sengaja lho ya).
Memang, sebenarnya dari hal-hal kecil yang luput dari perhatian dan sering diabaikan, disana terdapat clue untuk memecahkan suatu kasus dan menguak misteri, hingga kebenaranpun akan terungkap. (Halah, conan bangett ^_^).
5. Tidur
Itulah kenapa ada yang menyebut saya Tante Nina. Hffff cape' deh. Padahal ya nggak gitu-gitu amat. Anehnya, kebiasaan ini berlaku kalo sedang di rumah saja.
6. Ndengerin cerita.
Saya termasuk tipe pendengar. Betah banget kalo disuruh dengerin cerita or curhatan orang or sahabat. Dengan mendengarkan, paling tidak sudah sedikit meringankan beban mereka. Selain itu, saya banyak belajar dan mengambil hikmah dari sekian cerita yang pernah saya dengarkan. Sedikit banyak, itu dapat membuat saya lebih bijak dalam menjalani hidup.
7. Ceroboh dan pelupa
Parah deh. Pernah kan, suatu ketika turun dari bus kota di daerah Fly over Janti. Awalnya sih biasa aja, tapi kok serasa ada yang kurang ya ... Ternyata map saya yang berisi STTB dan ijazah SMU asli plus surat-surat penting lainnya ketinggalan di dalam bus. Langsung deh kukejar (Naik bus juga tentunya). Hfff akhirnya dapet juga di daerah perempatan Warung Boto. Tuh map dah nangkring dengan santainya di kaca depan bus. Alhamdulillah .. untung saja.
Ada kejadian juga dulu pas SMP. Biasa, pulang sekolah bareng temen-temen. Jalan kaki sambil cerita-cerita en ketawa-ketawa. Seru lah pokoknya. Sampe rumah dengan selamat. Nothing happen. Baru sorenya, orang rumah pada heboh. Ternyata si Ade yang mo berangkat les, bingung nyariin sepeda.
"Lha emangnya tadi ditaruh mana ???" tanyaku.
"Lho ... bukannya tadi kamu pake berangkat sekolah ???", kata ibu.
AstaghfiruLLah ... sepedanya ketinggalan di sekolah !!!
Langsung deh balik lagi ke skul. Untungnya masih ada. The one and only. Satu-satunya sepeda yang masih nangkring di parkiran. Kasihan banget tuh sepeda.
Ampun deh, bener-bener.
Ya habis gimana. Saya tuh kalo lupa jadi tidak ingat je ... :p
8. Gampang nangis
LEbih tepatnya mudah tersentuh. Tiap lihat sesuatu yang bikin terharu, langsung deh keluar air mata. Kadang juga ga lihat tempat. Paling sering nangis pas jalan bareng Haidar (nama yang saya berikan untuk mesin roda dua yang diamanahkan untuk mengantarkan saya ke tempat yang ingin saya tuju). Cuma, paling dihindari nangis di depan orang.

Yup !!! selesai !!!
Sebenarnya aturannya saya harus nunjuk orang lagi buat dilempar ma Pe eR ini. Tapi kayaknya dah banyak yang dah kena lempar. Jadi ya ... cukup sampe disini saja ya ...

November di 2007

Iklim memang sudah tidak dapat diterka-terka lagi. Indonesia yang jarang banget terjadi angin ribut dan puting beliung, sekarang di berbagai tempat telah disambangi angin tersebut, bahkan Jakarta yang biasanya siklus banjir terjadi 5 tahun sekali, kini jadi setahun dua kali. Mungkin ini akibat dari pemanasan global yang terjadi. Dampaknya ga hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Maka dari itu, awal Desember ini, negara-negara yang peduli dengan kelestarian bumi mengadakan konferensi perubahan iklim di Bali. Yah moga-moga kepeduliannya ga hanya sampe di situ, tapi juga diikuti dengan suatu tindakan nyata.

Setelah sekitar 13 tahun, akhirnya kembali menapakkan kaki di ibukota.
Hal yang berkesan adalah ... MACET.
Trus, susah banget buat nyari udara segar. Habis rumahnya dempet-dempet gitu, rasanya jadi pengap en bikin sesak napas.
Yang jelas disana penuh tantangan. Kudu gelem prihatin, kata Bulik.
Selain itu, harus pinter-pinter jaga ruhiyah, kalo ga pengen kebawa arus. Soale aura yang dipancarkan adalah kerja, kerja dan kerja.
Kayaknya ga da hal lain selain kerja, berangkat pagi pulang petang. Tapi ini baru kesimpulan sementara dari pengamatan yang cuma beberapa hari itu.

Maskapai Penerbangan Indonesia masih mendapat larangan terbang di atas wilayah uni eropa, soalnya dinilai tidak save. Beberapa waktu lalu, tutup mesin Lion Air jatuh, padahal pesawat terbang itu sudah melakukan penerbangan ke empat kota tanpa tutup mesin. Sebelumnya, bagian sayap Batavia Air juga mreteli pas terbang. Wah jan kalo kondisinya kayak gitu, pantes aja dilarang terbang. Mbok kita mbujuk-mbujuk sampe kayak apa juga ga bakalan dicabut tuh larangan terbang. Yang penting bukti Bung, bukan janji.
Lagian nyawa je Pak, kok dinggo main-main.

Tawakkal

"Tawakal pada Allah ya ..."
Pesan itu terus terngiang-ngiang di pikiranku.
Tawakal ...?
Bagaimana caranya ya ?
Tiba-tiba saja kehilangan makna tawakal.
Bingung. Asli.
"Njuk aku kudu piye ?"
Tanyaku dalam hati, sambil mereka-reka apa yang mesti kulakukan sebagai pengejawantahan tawakal itu tadi.
Lalu mulailah aku beraksi. Daripada bingung dan ga ada yang dilakukan, kucoba membuat list manfaat dan mudharat dari setiap opsi yang kuhadapi. Tentunya semua pertimbangan tadi, tak lepas dari unsur subyektivitas.
Yah ... hidup memang penuh dengan pilihan. Dan adalah kebijaksanaan Allah yang telah memberikan keleluasaan pada manusia untuk memilih. Pun Allah telah memberikan seperangkat sarana pengambilan keputusan yang handal.
Ada akal dan hati yang dapat mengarahkan manusia sehingga mampu mengambil keputusan secara tepat. Disisipkan pula nafsu untuk mengaburkan kejernihan akal dan kebeningan hati, plus sederetan reward and punishment yang nantinya akan di terima sebagai konsekuensi dari pilihan yang telah di ambil.
Sangat komplit memang.
Namun tetap saja, adalah hal yang membingungkan saat dihadapkan pada banyak pilihan.
Begitulah. Berhari-hari berkutat pada daftar manfaat-mudharat yang telah kubuat. Tarik ulurpun terjadi, tawar menawar dengan diri sendiripun berlangsung, tapi bukannya menemukan jalan terang, eh malah tambah ruwet.
Akhirnya ... menyerah...
Kusimpan lembar catatanku, kutepikan sejenak segala pertimbangan-pertimbangan duniawiku. Mencoba membuka jalan bagi pertimbangan-pertimbangan langit dengan nuansa ukhrawinya agar memberikan petunjuk, arah mana yang seharusnya ku tempuh.
Tiba-tiba. Cling !!!
Terlintas dalam fikirku,
Tawakkal !!!
Yup !! sekarang jadi ngerti bagaimana tawakkal itu.
Kepasrahan penuh dan keyakinan utuh menyeluruh akan keMaha BijaksanaanNya yang kan mengantarkan sesiapa yang meyakini, kepada sebuah jalan keluar. Tentunya setelah berikhtiar secara maksimal.
Oo jadi begitu ?!
WaLlahu A'Lam
AlhamduLiLLah.


Catatan kecil, akhir tahun lalu.

Friday, November 09, 2007

Fitnah zaman

Banyaknya aliran-aliran agama yang baru akhir-akhir ini, merupakan salah satu bentuk fitnah akhir zaman yang begitu mengkhawatirkan. Jika tidak jeli dan berhati-hati, maka sangat bisa jadi akan salah melangkah.
Tak ada jaminan bahwa kita akan selamat dari segala fitnah akhir zaman yang ada.
Hanya kepada Allah sajalah hendaknya kita berserah diri, semoga kita terhindar dari segala hal yang kan menggelincirkan langkah ini dari menapaki jalanNya yang lurus.
Faathirossamaa waa ti wal ardhi, Anta waliyyii fiddunya wal aakhirat, tawaffanii musliman wa alkhiqnii bishshoolihin*
(Ya Tuhan)Pencipta Langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di duia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan golongkanlah aku dengan orang-orang yang sholih.


QS Yusuf:101

Rizki

Yang namanya sudah rizki memang nggak akan kemana-mana kok. Kadang saya dibuat heran sendiri dengan pengalaman-pengalaman saya.
Misalnya saja pas dalam perjalanan naik kendaraan dan bensinnya limited. Niatnya sih beli di SPBU, tapi ternyata di tengah jalan bensin dah habis duluan, jadi deh beli eceran di pinggir jalan. Eh ga tahunya, pas jalan lagi, SPBU hanya terletak tak lebih 10 meter dari tempat saya membeli bensin tadi. Berarti memang sudah rizkinya Bapak penjual bensin eceran tadi.
Kali yang lain, pas pulang dari berpergian, ditengah jalan melihat pedagang es cincau. Sempat terpikir, gerimis-gerimis kok jualan es. Tapi tiba-tiba tangan refleks mengerem kendaraan, dan berkata ke penjual tadi, "es cincau kalih, Pak !".
Lho ???
Jadi heran sendiri, kok akhirnya beli sih. Padahal kan sebenarnya nggak terlalu pengen, lagian juga mau hujan, kok malah beli es. Tapi ya sudah terlanjur, memang sudah diskenariokan seperti itu kali ya ...
Begitulah, rizki memang bisa datang dari arah yang tidak disangka-sangka.
Saat-saat tengah berikhtiar mencari jalan tuk menjemput rizki seperti sekarang ini, memang harus pandai-pandai menguatkan diri, supaya tidak mudah putus harapan.
Sebuah ayat membuat saya terjaga, saat lelah mulai menghampiri dan rasa bosan menjalari proses ikhtiar saya.
"Amman haadzalladzii yarzuqukum in amsaka rizqohu …"*
'Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah Menahan RizkiNya ? ...'
Ya ... siapakah yang memberi rizki kepada kita, jika bukan Allah ?
Mbok berusaha sampai jungkir balik sekalipun, jika Allah menahan rizkiNya, maka rizki itu tidak akan sampai kepadanya.
Namun, dalam berikhtiar, harus selalu mengedepankan khusnudzon kepada Allah. Satu hal yang harus tertanam kuat-kuat dalam hati. Keyakinan akan janji Allah yang tak pernah tersalahi. Janji Allah yang telah menjamin rizki bagi seluruh makhlukNya.
"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya …"**

Allahumma inkaana rizqi fissamaa i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa akhrijhu, wa nkaana mu'asiron fa yassirhu, wa inkaana ba'iidan fa qorribhu wa inkaana harooman fa tohhirhu


* Al Mulk : 21
** Hud : 6

Istimewanya wanita

Sewaktu menginjak remaja, saya sempat berpikir. Kok enak banget ya jadi laki-laki. Kayaknya tuh santai, ga banyak aturan pokoke ga ribet deh. Sedang kalo jadi wanita banyak sekali aturannya, baik itu yang berupa pembatasan (kalo main ga boleh sampe sore; cara bicara, duduk, jalan, tertawa, berpakaian, makan dan segala hal harus dijaga adab kesopanannya de el el) maupun yang berupa tuntutan (dadi wong wadon kiy kudu sing sregep, resikan, lembut, bisa masak, bisa macak, de el es be).
Hhffff belum apa-apa dah capek duluan ndengerin segala macam aturan tersebut.
Kenapa sih harus dibeda-bedain gitu ? Kan laki-laki dan wanita itu sama aja.
Begitu protesku dulu.
Seiring waktu, akhirnya paham juga dengan yang namanya perbedaan fitrah antara laki-laki dan wanita.
Berikut ada artikel bagus tentang wanita yang saya salin sebagian dari sini
Membacanya akan membuat kita menyadari betapa istimewanya hak-hak wanita dan betapa agungnya kedudukan wanita di dalam Islam.
Ini dia petikannya:
———- Forwarded message ———-
From: bunga mawar
Date: Dec 1, 2006 11:52 PM
Subject: [mesinugm99] WANITA ITU ISTIMEWA
To: mesinugm99@yahoogroups.com

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja
peraturan dibawah ini :
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Dll.
Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk “MEMERDEKAKAN WANITA”.
Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)?
1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat ia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu :
Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang
wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu :
sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada
ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut/tunduk kepada cara-cara/peraturan buatan mereka.(emansipasi ala western)

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya/peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu. Sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.
Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu

Pareto, Al Hasyr : 7 dan zakat.

Pada sebuah sesi kuliah, pas jaman masih kuliah dulu (halah), sekelompok adik angkatan mempresentasikan tentang distribusi Pareto.
Siapa sih Pareto itu ?
Ini nih penjelasannya.
Vilfredo Pareto adalah seorang ekonom asal Italia yang menemukan Prinsip Pareto atau juga dikenal dengan Aturan 80 : 20.
Pada awalnya ia meneliti tentang hubungan antara pendapatan dan kekayaan. Dari penelitian tersebut ia dapat menyimpulkan bahwa 80% kekayaan di Italia hanya dimiliki oleh 20% dari total populasi penduduknya. Ternyata hal itu tidak hanya berlaku di Italia, tapi juga di berbagai negara lainnya. Dan ternyatanya lagi, aturan 80:20 ini tidak saja berlaku pada bidang ekonomi, tapi juga pada hal lain. Misalnya saja kita hanya menggunakan 20% dari keseluruhan pakaian kita pada 80% waktu yang kita miliki, atau 80% transaksi penjualan yang terjadi dilakukan oleh 20% dari keseluruhan klien, dsb.
Saya jadi tercenung mendengar penjelasan itu. Terbayang berbagai kesenjangan dan ketimpangan yang terjadi selama ini.
Ternyata bener juga ya ... Jadi kalau menurut Prinsip Pareto, 80% kekayaan yang ada di Indonesia hanya dimiliki oleh 20% saja dari seluruh populasi penduduk Indonesia. Ck ck ck, pantesan yang kaya ya kayaaa banget, sedang yang miskin jadi miskiiinnn banget.
Tiba-tiba teringat penggalan Qur'an surat Al Hasyr ayat 7
" ... kayLaa yakuuna duulatan bainal aghniyaa i minkum ..."
"supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu".
Hmmm, bahkan Al Qur'an sejak jauh-jauh abad sudah mengingatkan akan terjadinya fenomena ini. SubhanaLLah ... itulah salah satu mu'jizat Al Qur'an.
Dan ternyata, ga hanya sampai di peringatan, tapi islam juga memberikan solusi dari permasalahan yang terjadi, yaitu dengan memberlakukan kewajiban berzakat bagi umat Islam yang mampu.
Sungguh suatu sistem hidup yang menyeluruh dan sempurna.
Hanya sayangnya, masih ada, bahkan banyak pemeluk-pemeluknya yang belum benar-benar menjadikan Islam sebagai pedoman hidup dan belum menerapkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk perintah zakat tersebut. Jadinya timbullah fenomena 80 : 20 tadi.
Saya pernah dapat cerita dari seorang ustadz, tentang seorang pengusaha yang meminta tolong pada sebuah lembaga pengumpulan zakat untuk menghitung berapa rupiah zakat maal yang harus ia bayarkan. Ternyata setelah dihitung, zakat maal yang harus dibayarkan oleh pengusaha itu sebesar ratusan juta rupiah (saya lupa tepatnya berapa). Bayangkan, berapa total kekayaan pengusaha tersebut, wong 2,5 %nya saja mencapai ratusan juta rupiah.
Itu hanya dari satu orang pengusaha saja, sedangkan di Indonesia ini kan banyak sekali pengusaha yang saya yakin kondisi kekayaannya tak jauh beda bahkan lebih dari pengusaha tadi.
Hfff, seandainya seluruh muslim sadar akan kewajiban zakat ini, akan ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membenahi kesenjangan yang terjadi.
Yah, bisa diawali dari diri sendiri. Meskipun jumlah harta kita belum masuk nishab, ga ada salahnya menyisihkan 2,5% dari jatah bulanan yang didapat untuk mereka yang membutuhkan.
Sepakat ?!

Saturday, November 03, 2007

Oktober di 2007

Idul Fitri (12/13 Oktober)
TAqabbalaLahu minna wa minkum, Mohon maaf atas segala salah dan khilaf
Berita-berita kecelakaan selama mudik lebaran menghiasi televisi..
Seolah berpesan "Sing Padha ngAti-ati olehe numpak kendaraan "
Ba'da lebaran, tiba-tiba aja gunung-gunung api menjadi aktif. Ada G. Kelud di Jawa Timur dan G. Anak Krakatau. Sampai tulisan ini dibuat (Halah), masih dalam status Awas !
Aliran-aliran Islam baru bermunculan. Kayak jamur di musim ujan aja.
Jadi inget pepatah Jawa
"Sak begja-begjane wong kang ..... (lupa, he ..), isih luwih begja wong kang ELING lan WASPADA".
Tingkatkan kewaspadaan.
Pesan BAng NApi,
Waspadalah ... Waspadalah ... Waspadalah ... !!!

Saturday, October 20, 2007

AIDS

Si Ade berencana donor darah bagi paman yang HB-nya ngedrop untuk kesekian kalinya.
Pas diperiksa tekanan darah, ia ditanya oleh ibu perawat,
"Sakit apa Mas ?"
"AIDS, Bu", jawabnya kalem.
Kontan, si ibu perawat kaget bukan main, sampe berpegangan ke tiang di sebelahnya.
"Saya serius lho, Mas",
"Saya juga serius Bu. Maksud saya Atuk Ilek Dan Sebagainya".
"Walah ..., Masnya ini kok ya bercanda. Tak kirain beneran, Je".
Hehe...

Kuda

Saudara saya suatu ketika menjadi panitia sebuah pesantren anak. Sebagai panitia dan kakak pembimbing, tentunya harus memberikan contoh yang baik dan selalu mengingatkan jika ada peserta yang melakukan tindakan yang tidak baik. Seperti misalnya jika ada santri yang makan sambil berjalan atau berlari, maka ia akan diingatkan.
"Hayoo, makannya nggak sambil berjalan ya, nanti kayak sapi lho",
atau
"Kalo makan tidak boleh sambil lari-lari, jadi kayak kuda lho nanti".
Nah, yang namanya manusia, ada saatnya melakukan kekhilafan.
Lalu, tibalah saat itu, ^_^
Pas latihan manasik haji ke pantai, para panitia yang rata-rata ABG, kok ya iseng lari-larian sambil berebut makanan. Tak terkecuali saudara saya tadi.
Setelah capek lari-lari, istirahatlah ia bersandar di mobil dalam keadaan berdiri sambil menikmati makanan hasil rampasan perang tadi.
Lagi enak-enaknya makan, tiba-tiba ada yang nyeletuk,
"eh ... ada kuda"
Doeng ... kena deh.
Ternyata yang nyeletuk adalah salah seorang santri yang pernah diperingatkan karena makan sambil jalan.
Saudara saya cuman nyengir, kemudian mengucapkan terima kasih, dan kembali menikmati makanannya. Kali ini sambil duduk manis.

Sunday, September 30, 2007

September di 2007

Go Home ...
Ada senengnya, ada sedihnya juga. Eniwei, moga ini yang terbaik.
Persiapan Ramadhan, Semangat... Semangat ...
Jadikan Ramadhan kali ini sebagai tonggak awal perubahan kita menuju pribadi yang lebih baik dan hamba yang sebenar. coz sapa tahu ini adalah Ramadhan terakhir kita (baik dalam hal usia atau mungkin dalam hal status :D).
Bulan ini, jadi akrab dengan Rumah sakit. Jadi teringat akan nikmat sehat dan nikmat usia yang tak ternilai harganya

Monday, September 24, 2007

Judule maa syi'tum (:p)

Hfffh, setelah menempuh 1 jam perjalanan darat, akhirnya sampai juga di warnet ini. Yah gimana lagi, wong ini juga yang paling deket. Lagian jaman sekarang semua-mua serba internet. Jadi mau tidak mau harus sering-sering nengok warnet kalo ga mau ketinggalan info. Padahal yang namanya peluang tuh, ga datang dua kali. Sekalinya terlambat, ilang deh kesempatan. Tapi kalo memang belum rizki ya ga bakalan dapet ding.
Peruntungan orang mah beda-beda, yang penting usaha dulu.
Tidaklah sama orang yang berusaha dan tidak berusaha.
Memang kalo udah ngerasa bahwa usahanya belum sungguh-sungguh, mo minta sama Gusti Allahpun rasanya rikuh, seperti meminta hak sebelum melaksanakan kewajiban. Nggak enak banget. Tapi kalo dah usaha sungguh-sungguh, rasane ki wis plong, puas ... puas ... hehe.
Meskipun belum tentu juga proposal kita di ACC ma Allah. Bahkan kadang masalah hasil ini nggak terlalu dipikirkan, ndherek kersane Gusti Allah mawon.
Sing penting tetep usaha. semangat !!! semangat !!!

Bismillah ...

Sunday, September 02, 2007

Napak tilas

Kemarin malam habis berbincang dengan teman yang baru selesai KKN. Ternyata memang ada kesamaan rasa. Entah apakah suatu kebetulan, atau ini juga dialami oleh yang lainnya. KKN memang pengalaman yang berkesan, tapi pada akhirnya memunculkan sebersit sesal dan rasa bersalah. Yah, penyesalan memang selalu datang terlambat.
Bahkan saya menyadarinya baru 6 bulan setelah penarikan.
Berawal ketika saya mengadakan kunjungan non formal ke tempat pengabdian saya selama 1,5 bulan itu (Walah bahasane jan elok tenan ^_^). Awalnya sih biasa saja. Terkagum-kagum melihat masjid bercat ungu hasil rancangan seorang teman saya yang tlah berubah dari sekedar sketsa, menjadi sebuah bangunan yang indah. Mengunjungi markas tempat kami berkoordinasi dan menyusun strategi yang kini tak lagi berpenghuni. Melewati rumah-rumah warga yang, ahamdulillah, kini sudah berdiri kokoh.
Tiba-tiba saya merasa ada yang kurang. Kosong, hampa. Selama perjalanan pulang saya mencari-cari apa yang saya rasa kurang. Dan hasilnya tetap saja tanpa hasil. Ini yang kemudian membuat saya semakin sedih.
Jejak kami. Ya ... jejak kami selama 1,5 bulan, tak ada lagi disana.
Sehingga rasanya seolah-olah kami tak pernah ada disana.
Saya mulai bertanya, “kenapa ?”
Lalu muncullah alasan-alasan, pengandaian dan pengharusan yang sepertinya memang tak lagi diperlukan kini.
Pertama, mungkin karena waktu itu kami tidak terlalu fokus. Konsentrasi terpecah karena waktu itu pelaksanaan KKN berbarengan dengan ujian akhir kampus. Pembagian shift, 2 on 1 off pun turut andil dalam memecah konsentrasi.
Kedua, pengetahuan yang minim tentang medan, sehingga sempat mengalami masa ‘blank’ di awal-awal. Perlu adaptasi dengan lingkungan dan warga sekitar sebelum akhirnya ‘ngeh’ dengan apa yang harus dilakukan. Itupun perlu waktu yang tidak sebentar. Idealnya memang dilakukan survey dulu mengenai segala sesuatunya sebelum terjun langsung ke lapangan, sehingga ketika turun gunung, kita tahu apa akan dihadapi, apa yang akan dilakukan, dan persiapanpun akan dilakukan lebih matang. Mungkin karena kondisi waktu itu memang kejadian luar biasa, sehingga KKN-nyapun menjadi luar biasa pula, bahkan terkesan dadakan, akhirnya ya tak sempat dilakukan survey yang bener-bener survey.
Ketiga, kurangnya koordinasi, baik internal maupun eksternal. Ini sangat berpengaruh pada gerak yang dilakukan. Akhirnya serasa jalan sendiri-sendiri. Yang satu menuju ke satu titik, yang lain menyebar ke berbagai pelosok. Coba kalo dari awal ada sebuah koordinasi yang matang, menyamakan frekuensi dan menyeragamkan alur berpikir, menentukan tujuan dan sasaran, merumuskan arah geraknya seperti apa dan sebagainya dan sebagainya. Itu idealnya. Tapi lagi-lagi dibenturkan dengan kondisi yang tidak mendukung. Terpecahnya konsentrasi, sistem shift-shift-an yang diterapkan, juga kurangnya pengenalan medan. Akhirnya kerja-kerja kami jadi tidak optimal. Padahal sebenarnya kami punya SDA yang cukup memadai dengan kapasitas masing-masingnya tak lagi diragukan. (Ini baru saya sadari justru setelah KKN. Ternyata teman-teman saya orang-orang yang luar biasa dan bukan sekedar orang biasa. Mereka ahli di bidang dan dunianya masing-masing, dari ujung kanan hingga ujung kiri. Hmm ... ternyata ...).
Yah ... begitulah.
Terdengar seperti menyalahkan ya ? Mohon maaf sekali jika terasa seperti itu. Tapi maksud saya nggak begitu kok. Saya hanya terpikir, bahwa dengan apa yang ada pada kami saat itu, seharusnya kami bisa melakukan lebih dari apa yang telah kami lakukan. Sehingga paling tidak, ada jejak yang kami tinggalkan.
Rasanya jadi sayang sekali. Terasa bersalah dan menyesal.
Yah tapi semuanya sudah terjadi. Menyesal seperti apapun tak kan mampu mengubah apapun.
Namun bagaimanapun, saya tetap bangga dengan tim kami. Saya yakin, tim kami telah berusaha dengan segenap kemampuan dan telah memberikan apa yang kami mampu. Mungkin memang tak sempurna, karena memang sebatas itulah persembahan yang mampu kami haturkan.

Beberapa waktu kemudian, temen saya dapet sms dari warga sana.
"Makasih ya mbak, insya Allah bukunya bermanfaat bagi anak-anak".
Alhamdulillah. Yah mungkin bukan jejak fisik yang kami tinggal di sana. Bukan plang penunjuk arah bertuliskan KKN UGM 06, bukan pula sebuah tugu peringatan bahwa kami pernah mengabdi disana. Tapi insya Allah ada jejak batin yang telah kami buat dengan hati saudara-saudara kami disana. Semoga jejak itu takkan terhapus selamanya. Aamin.

Tulisannya dah basi banget kali yah ? lagian penting ga sih ???!!!
Yah, hanya sekedar pengen menumpahkan uneg-uneg saja.
Satu yang jadi catatan.
Kenyataan memang tak selalu ideal. Tapi dalam ketidakidealan yang ada, jangan pernah menyerah tuk berusaha mempersembahkan yang terbaik.



Teriring salam dan doa tuk teman-teman seperjuangan di Muruh ’06 dimanapun berada.
Kalian the Best deh.
Semoga dimudahkan skripsinya (buat yang lagi skripsi), dilapangkan rizkinya (yang lagi nyari kerja), diberkahi jodohnya (bagi yang dah mau dan mampu), dirahmati hidupnya di dunia dan di akhirat (untuk semuanya). Aamiin

Friday, August 31, 2007

Juli dan Agustus di 2007

Juli 2007

Detik-detik menjelang akhir ... Rasane ra karuan. Kadang bersemangat, kadang was-was pokoke rame rasanya !

Agustus 2007

Finally !!!
Akhirnya lulus juga, alhamdulillah ...
Yah meski nantinya WaLLahu a'lam, tapi paling tidak, saat ini, bisa sedikit meringankan beban orangtua, baik beban materi maupun beban pikiran, yo ra ?!
Saatnya menapaki dunia baru
BismiLLah ...

Thursday, August 23, 2007

si Cacy

Pas lagi asyik-asyiknya baca buku, eh tiba-tiba ada yang dengan santai melintas di depanku. Makhluk kecil sepanjang 15 cm merayap perlahan, entah darimana munculnya. Terbersit keinginan untuk segera membuangnya. Tapi niat tersebut urung, oleh satu tanya yang muncul. Kenapa ya manusia merasa jijik dengan makhluk itu. Ya ... Makhluk yang menjadi tokoh utama kita kali ini bernama Latin Platyhelminthes.
Karena makhluk ini, kegiatan membaca bukupun terhenti, dan berganti dengan pengamatan seksama terhadap si cacy yang tengah melintas.
Melihatnya berjalan membuatku terharu. Ia terlihat begitu susah payah menggerakkan ruas-ruas tubuhnya agar bisa berjalan. Untuk menempuh jarak satu meter saja harus menghabiskan waktu selama 5 menit.
Ya Allah ..., dia itu makhluk Allah juga, sama seperti aku. Lalu kenapa harus merasa jijik ? Bukankah rasa jijik pada sesuatu itu menunjukkan adanya perasaan bahwa dirinya lebih baik dari sesuatu itu ?
Memang secara fisik, manusia lebih sempurna dari makhluk Allah yang lain. Manusia diberi akal dan hati, yang itu tidak diberikan kepada makhluk lain. Dengan kelebihan itu, manusia bisa menjadi lebih tinggi derajatnya dari para malaikat, tapi bisa juga menjadi lebih rendah daripada hewan.
Lalu, apakah benar manusia lebih baik daripada cacing ?
Pengamatanku mengantarkanku pada satu kesimpulan yang menjadi jawab dari pertanyaan tadi.
Ya ... secara fisik, manusia jauh lebih baik dan lebih sempurna dibanding si Cacy. Tapi ... dari segi penghambaan kepada Zat yang telah Menciptakan dan Memberi Rizki, bisa jadi ia jauh lebih baik dari manusia.
Wallahu a'lam

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan" (Al Baqarah : 74)
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih keada Allah. Dan tidak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun" (al Israa : 44)

Arti Sebuah Nama

"Apalah artinya sebuah nama",
Begitu kata Shakespeare. Tapi ternyata nama bukanlah sekedar nama. Ada yang mengatakan, nama adalah do'a. Ya, nama yang kelihatannya sepele ternyata ia adalah sederetan huruf yang mewakili keseluruhan dari diri kita.
Ada kesan mendalam yang dirasakan, saat di tempat yang kita merasa tidak ada seorangpun yang mengenal kita, tiba-tiba ada yang menyapa dengan menyebutkan nama kita. Itu pula yang pernah rasakan saya.
Suatu hari saya menunggu seseorang di suatu tempat. Saya hampir yakin bahwa dalam lingkungan itu sedikit sekali atau bahkan hampir tidak ada yang mengenal saya. Kalopun ada paling ya hanya sekedar hafal wajah tanpa tahu nama. Sedangkan saya sendiri cukup tahu dan hafal nama orang-orang yang berlalu lalang di tempat itu, meskipun tidak cukup kenal, karena memang saya sering mengunjungi tempat itu. Lagi asyik-asyiknya menunggu lewatlah seseorang yang saya kenal. Saya sering bertatap muka dengan beliau, beberapa kali berbincang dengan beliau, tapi saya masih tidak terlalu yakin bahwa beliau mengenal saya. Sehingga saya memutuskan untuk menyapa sekedarnya saja. Melempar senyum dan menganggukkan kepala sebagai bentuk penghormatan. Baru saja hendak saya lakukan tiba-tiba, beliau lebih dulu bertanya,
"Nunggu siapa er ?"
Ups ! Saya kaget mendengarnya. Asli. Nggak nyangka kalo ternyata beliau mengenal saya dan mengingat nama saya. Dan dampaknya pun cukup signifikan. Ada rasa diakui dan dihargai. Bener lho. Selain itu, saya jadi tambah respect dengan beliau.
Dulu saya pernah mendapat beberapa tips tentang bagaimana menyentuh hati (Lebih lengkapnya baca buku Bagaimana Menyentuh Hati). Salah satunya adalah dengan menghafal nama. Pas saya praktekkan, ternyata memang benar. Dengan berbekal nama, akan lebih mudah dalam menjalin keakraban, dan menghilangkan sekat-sekat yang ada.
Dari pengalaman-pengalaman itu saya jadi nyadar, bahwa nama bukanlah sekedar nama, tapi sebuah nama mempunyai arti yang cukup besar bagi pemiliknya.

Masa lalu

Sebuah percakapan di suatu siang.
"Menurutmu, jika ada seseorang yang kau kenal ternyata mempunyai masa lalu yang kelam. Masihkah kau tetap akan berteman dengannya ?".
"Kalo aku sih, ga masalah. Yang penting adalah bagaimana dia yang sekarang, dia yang kukenal saat ini, bukan dia di masalalu".
"Tapi bukankah sedikit banyak, masalalu itu akan mempengaruhi masa kini, karena tidak bisa dipungkiri bahwa dia yang kau hadapi sekarang adalah output dari dia di masalalu dengan berbagai peristiwa yang dialaminya ? Tidakkah kau takut, dia akan kembali menjadi dia yang dulu ?"
"Yah, setiap orang pasti pernah melakukan kekhilafan di masalalu. Tapi ketika dia sudah sadar akan kesalahannya kemudian menyesali dan bertekad untuk tidak lagi mengulangi, apakah kita masih tetap akan menghukuminya atas kesalahannya itu dengan tidak lagi berteman dengannya ? Kita mesti bijak dalam menyikapinya. Akan sangat tidak adil rasanya, jika kita menilai seseorang hanya dari masa lalunya."

Setiap kita pasti memiliki masalalu. Adakalanya ia menjadi sesuatu yang begitu pribadi, sehingga tidak ingin diketahui oleh orang lain.
Masa lalu, baik ataupun buruk, telah menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Ia akan selalu mengiringi kemanapun ia pergi. Memang butuh kelapangan hati untuk menerima kelamnya masalalu dari orang yang kita kenal. Ketergesaan dalam mengambil sikap hanya akan menimbulkan akibat yang berujung pada renggangnya pertemanan yang terjalin. Padahal bisa jadi di saat itu, ia tengah butuh dukungan dari orang yang ia percaya untuk bangkit dari keterpurukannya di masa lalu. Dan bisa jadi pula orang itu adalah kita.
Buka mata, Buka Hati

Friday, August 10, 2007

Tak sekedar kata

Kata memang suatu yang mudah diucapkan. Tapi ia bisa mempunyai pengaruh yang luar biasa. Dengan kata seseorang bisa tersakiti, dengan kata pula bisa membangkitkan motivasi. Yah tergantung kata apa yang diucapkan dan apa niat dibalik kata-kata itu.
Perjalanan selama ini mengajarkan saya untuk berhati-hati dengan kata, meski dalam hati dan disaat sendiri sekalipun !!! Ya .., karena kata adalah doa. Semisal kita mengucapkan sesuatu kata-kata pas di waktu-waktu yang mustajab, maka amat mungkin sekali ia akan menjadi kenyataan. Karena itu, berpikir dulu sebelum berkata.
Terkadang saya merasa bahwa apa yang saya alami, merupakan akibat dari perkataan saya di waktu lampau. Mungkin sewaktu sedang barcanda atau pas lagi emosi. beberapa kali saya mengalami hal ini.
Pernah sekali waktu saya keceplosan bilang "ah ga bakalan deh ...", padahal itu hanya saya ucapkan dalam hati. Ternyata beberapa waktu kemudian saya justru mengalami hal yang saya nafi'kan tadi. Bisa jadi itu teguran dari Allah, supaya kita tidak gegabah dalam mengeluarkan statement, komentar atau apalah itu.
Setelah saya rasa-rasakan, ternyata dalam kata "nggak bakalan deh" yang terlanjur saya ucapkan itu, tersirat sebuah sikap angkuh yang terselubung. Mungkin kita memang tidak berniat untuk demikian, tapi dengan kata tersebut menyiratkan seolah kita yang berkuasa atas diri kita dan melupakan bahwa kuasa Allah meliputi segala sesuatu termasuk diri kita. Sehingga Allah perlu untuk 'sedikit' memberi pelajaran kepada hambaNya yang khilaf ini.
Ternyata ... begitu besar dampak dari kata yang terlihat remeh temeh tadi.
so, hati-hati dalam berkata-kata meski di saat sendiri dan dalam hati sekalipun !!
Karena pada hakikatnya, kita tak pernah sendiri. Ada Allah dan dua malaikat yang setia di samping kiri dan kanan kita.
wallahu a'lam

Dari Zi hingga pesan Ali k.w

Beberapa waktu lalu, Zizou berkunjung ke Indonesia. Bicara tentang sosok satu ini, jadi inget satu kisah. Dulu pas lagi semarak-semaraknya '98 sempat suebel sama sosok ini. Gara-garanya dia jadi 'hero'-nya waktu si ayam jago dengan cakarnya berhasil mengobrak-abrik formasi tarian Samba dan patukannya membuat gigi kelinci menjadi patah !!! Uuuhhh sebel banget. Langsung deh paginya jadi bulan-bulanan pendukung si ayam jago, hingga terjadi pertempuran sengit di kelas yang kecil itu. Habislah kita, nggak berkutik lagi. Ya gimana lagi, yang namanya kalah mo dibelain kayak apa juga tetep aja kalah. Pokoknya jadi sebel banget.
Saking sebelnya, eh lama-lama jadi jadi ga sebel lagi. Kok bisa ???
Ya, setelah tahu bahwa ternyata dia adalah seorang muslim dan juga baca profilenya yang low banget (halah, maksude low profile gitu), jadinya rasa sebel itu berkurang dan akhirnya hilang sama sekali. Bahkan menjadi salah seorang yang menyayangkan "insiden" yang dilakukannya di '06 kemarin.
"Wah, su'ul khotimah nih", batinku.
Habisnya, harusnya kan berusaha menampilkan yang terbaik di laga akhirnya, istilahnya tuh mengakhiri semua dengan indah, eh tapi malah mengantongi kartu merah keluar lapangan. Uh akhir yang tragis. Tapi setelah tahu alasannya yah cukup bisa dimaklumi lah.
Aneh ya, yang tadinya sebel kok bisa tiba-tiba jadi mendukung dan membela. Kalo lihat peristiwa yang di Tivi-tivi tuh, rasanya jadi ga habis pikir. Hari ini masih saling memuji eh esoknya sudah gontok-gontokan dan saling mencaci. Ternyata memang batasan antara seneng dan sebel tuh tipiiisss banget. Makanya sayyidina Ali Karamallahu Wajhah, sejak jauh-jauh abad (ga cuma jauh-jauh hari), sudah mengingatkan kita :
"Ahbib habiibaka haunanmaa 'asaa ayyakuuna baghiidhoka yaumanmaa, wa abghidh baghiidhoka haunanmaa 'asaa ayyakuuna habiibaka yaumanmaa"
Yang intinya adalah, sukailah sesuatu itu sewajarnya saja, karena bisa jadi ia akan menjadi sesuatu yang kau benci suatu saat nanti, dan bencilah sesuatu itu sewajarnya saja, karena bisa jadi ia akan menjadi sesuatu yang kau sukai suatu saat nanti.
Jadi begitulah. Ternyata dalam hal apa saja, berlebih-lebihan itu memang tidak baik ya ...

Iseng

Tahun ajaran ini, Siti baru masuk ke Sekolah Menengah Pertama. Ia yang pindahan dari Jakarta cukup dipusingkan dengan satu mata pelajaran baru yang baginya amat sangat sulit, yaitu Bahasa Jawa.
Jelas di eS De nya dulu nggak pernah diajarkan mata pelajaran ini. Berat memang. Untuk ngerti bahasa percakapan sehari-hari saja masih susah apalagi untuk memahami paribasan de el el. Waaahhh pasti bakalan pusing banget tuh. Jangankan dia yang transferan dari Jakarta, wong yang Jawa Asli saja kadang pusing juga dengan mata pelajaran satu ini. Terlebih untuk menulis aksara Jawa yang Ha Na Ca Ra Ka dan kawan-kawan. Dijamin bakalan tambah pusing.
Ada kejadian yang lucu waktu dia tengah belajar bahasa Jawa ini.
Seperti yang diketahui, dalam bahasa Jawa huruf "a" dibaca dengan "o". Ini yang kadang sering menyebabkan terjadinya salah ucap maupun salah tulis (tidak terkecuali saya), hehe ... Nah Siti ini mengucapkan lafaznya sesuai dengan tulisannya. Jadi kalau Ha ya dibaca Ha, padahal kan seharusnya Ho. Lalu ditegurlah ia oleh neneknya.
"Ti, ni bacanya bukan Ha Na Ca Ra Ka, tapi Ho No Co Ro Ko".
"Kok gitu sih mbah ?" tanyanya protes.
"Ya memang begitu aturannya".
"Kalau begitu berarti kalau Sutilah bacanya jadi Sutiloh, dan Giman jadi Gimon gitu ya Mbah ???"
Tuiiingg, sang nenek tak bisa menahan tertawa. Nggak nyangka kalau cucunya akan mikir sampe kesitu.
"Ya nggak gitu. Kalo nama ya dibaca sesuai dengan tulisannya dong", jawab neneknya sambil masih menahan tawa.

Thursday, July 19, 2007

Ukhuwah di Salsabila

Memperhatikan sosok-sosok yang lewat depan rumah pagi itu, mengingatkanku pada masa 8 tahun yang lalu.
Wajah-wajah yang ceria, meski dengan dandanan yang aneh dan tak biasa. Rambut dikuncir 10 dengan rafia varna-warni, kardus mie tergantung di leher sedang karung beras terselempang di bahu. Lucu.
Delapan tahun yang lalu, aku dalam posisi mereka.
Hari pertama masuk sekolah. Seragam baru, sekolah baru, suasana baru, dengan wajah-wajah baru yang sama sekali tak dikenal.
Rasanya berdebar-debar, sambil menebak-nebak, kira-kira apa yang akan kualami hari ini.
Akhirnya tibalah saat yang ditunggu-tunggu.
HEP ... !!! *
Wah kalo dah cerita soal HEP ga akan ada habisnya, dari yang nyenengin sampe yang nge-geli-in. Mulai dari disuruh bawa barang aneh-aneh, ngerjain tugas ampe ga tidur, nggambar Lambang Pakci yang belibet banget, cerita-cerita heroik di balik ruang Pansus dan Sekretariat, de el el. Ngeri, tapi seru !
SMU ... SMU ...
Masa yang penuh petualangan.
Melakukan hal-hal yang nggak biasa. Dari acara "Tebar Bunga" ( jadi mysteriguess yang cukup mampu bikin anak-anak penasaran dan terkejut pagi itu, sukses euy ! ), nglakuin aksi (baca : unjuk rasa) for the first time, jelajah SMU dari 1 sampe 11 ( ga semuanya sih ) sampe direwangi kesasar-sasar, mabit sampe nangis-nangis (padahal sing liyane biasa wae, :p), hingga menggelar konser ( hehe, kapan kiy konser maneh ? ) dan banyak lagi kejadian sing nek dipikir-pikir kiy lucu.
Trus ketemu dengan orang-orang aneh pula (:p). Ada yang jayusnya minta ampun, ada yang cool banget, ada yang PeDe Abis plus super Narsis, ada yang lincah ceria tapi ternyata cukup melo, pokoke aneh-aneh. ( Dho ngrasa aneh ora je cah ? :p ).
Anyway, seaneh apapun kalian, namun kalian adalah orang-orang terbaik yang dipilihkan Allah untukku ( ciee, T_T).
Terima kasih untuk semuanya, untuk mau menerima aku apa adanya, yang ternyata tuh aneh juga ( kok lagi nyadar ye ?!).
Here I am ! Dengan segala kekurangan dan kelebihanku, yang selamanya ingin menjadi sahabat dan saudara bagi kalian.
Bener kata SP,
Tiada kata indah seindah kata ukhuwah ...
Semoga ukhuwah ini berkekalan hingga selamanya dan dapat menghantarkan kita tuk mendapatkan naunganNya di hari yang tiada lagi naungan.Semoga ...

Semua berawal dari Salsabila dan semoga berujung pula di Salsabila, Aamiin
" 'ainan Fiiha Tusamma Salsabila"



Mengenang sewindu perjalanan kita
Thank's for being you, Guys !
Kalian adalah tawaku, senyumku, keluhku, tangisku dan semua tentangku
Uhibbukum fillah


* : Nama orientasi jaman SMU dulu

Wednesday, July 11, 2007

Mohon Do'a dari semua

Hidup ibarat cuaca. Ga bisa ditebak.
Kadang saat matahari tengah garang-garangnya, dan lagi semangat-semangatnya njemur baju, eh tiba-tiba turun hujan. Di saat yang lain, mendung hitam menggelayut hingga siang hari serasa sore hari, mana payung dah siap sedia di tangan lagi, eee malah hujannya ga turun-turun. Begitulah. Tak ada yang pasti di dunia ini.
Kadang kita mengira 'semua baik-baik sajaaaaaaa ... ',
ternyata ada saja yang terjadi, yang itu diluar perkiraan kita.
Jadinya tuh bikin deg-degan plus H2C ( baca : Harap-harap cemas ). Bener deh.
Tapi itulah seninya hidup. Kalo ga gitu, kayaknya hidup ini kagak bakalan seru dan menarik.
Di saat-saat yang 'ga jelas' gitu, kita jadi nyadar, ternyata manusia tuh ga ada apa-apanya. Lemaahhh banget. Kita jadi ngerasa butuh "sesuatu" yang bisa kita jadikan sandaran. Buat nyandarin seluruh harap dan cemas kita.
Dan... ga ada tempat lain buat kita ngadu, selain kepadaNya.
Dia, yang kepadaNya kita berjanji, untuk selalu menjadikanNya satu-satunya yang kita mintai pertolongan.
Siapa lagi kalo bukan Rabb kita, Allah SWT.
Yup !!! 'Kembali pada Allah ...'
So, jangan salah pilih tempat. Karena tak ada tempat bersandar terbaik, selain kepadaNya.
Dijamin deh kagak bakalan rugi, coz Dia adalah sebaik-baik Penolong dan sebaik-baik Pelindung, di terik dan mendungnya harimu.
'Cukup baagiku Allah ...'

'Hiiiduuup aadaalaah perjuangan ...', begitu katanya.
Bicara soal perjuangan, ada hal yang ingin saya sampaikan.
Ehmmm ... Begini ... ( ssstttttt ... serius kiy, tenan!!!! )
esok...
'ku 'kaaan pergi berjuaaaang ...'.
So,
'Iriiingkanlah do'a restumu, Allaaah bersama slaluuuu ...'

Mohon do'a dari semua.
Baik yang kenal maupun yang ga kenal, yang mbaca maupun yang ga mbaca (lho ?), intinya semakin banyak yang mendoakan semakin baik. Karena Do'a adalah hadiah terindah bagi siapapun kita.
Semoga Allah memudahkan segala urusan kita. Aamiin.

Allahumma Laa Sahla iLLaa maa Ja'altahu sahlaa
Wa Anta Taj'alul khazna idzaa syi'ta sahlaa

Bismillahi Laa Haula Wa Laa Quwwata ILLa biLLah
Allahu Akbar !!!

smangaaattttt!!!!! ^_^

Petuah dari Pak Anis

Kemarin pas baca bukunya ust Anis, dapet kata-kata bagus. Jadi pengen diposting. Sapa tahu bisa menginspirasi yang lain juga.

"Ketika engkau terhimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan, sesungguhnya, yang dapat membuatmu bertahan adalah harapanmu, dan sebaliknya, yang akan membuatmu kalah atau bahkan mematikan daya dan energi hidupmu, adalah saat dimana engkau kehilangan harapan.
Maka, ketika engkau berdo'a kepada Allah SWT., sesungguhnya engkau sedang mendekati sumber dari semua kekuatan, dan apa yang segera terbangun dalam jiwamu adalah harapan.
Harapan itulah yang kelak akan membangunkan kemauan yang tertidur dalam dirimu.
Jika kemauanmu menguat menjadi azzam (tekad), itulah saatnya engkau melihat gelombang tenaga jiwa yang dahsyat.
Gelombang yang akan memberimu daya dan energi kehidupan serta menggerakkan segenap ragamu untuk bertindak.
Dan, apa yang engkau butuhkan saat itu hanyalah :
Mempertemukan kehendakmu dengan kehendak Allah melalui do'a dan tawakkal".

Tuesday, July 03, 2007

Tekad yang kuat

Akhirnya bisa kembali menulis, setelah kurang lebih satu purnama absen dari peredaran (halah).
Ternyata hidup itu memang harus ada prioritas, dan untuk menjalankan prioritas yang telah disusun, harus ada yang rela untuk dinomorsekiankan dan harus ada ingin yang mau dikesampingkan untuk beberapa waktu.
So, jadilah satu bulan kemarin sebagai bulan keprihatinan dan bulan perjuangan.
Dimana kuantitas dan kualitas tidur benar-benar dikurangi, waktu luang dipangkas hingga hampir 90%, intensitas interaksi dengan komputer beserta perangkat-perangkatnya (keyboard, mouse, monitor, printer, cpu, de el el) sangat tinggi, orbit dan peredaran begitu dibatasi, hingga serasa tidak ada tapi ada.
Yah begitulah.
Tapi rasanya, justru di bulan itu saya merasa benar-benar 'hidup'. Tiap detiknya begitu berharga, hingga rasanya sayang untuk disiakan dengan hal yang tidak bermanfaat. Kondisi underpressure, yang tak nampak indahnya namun terasa ... SubhanaLLah. Terlebih kala merasakan dinginnya malam saat tlah larut, menjadi saksi atas kokok ayam pertama kali yang menandai segera hadirnya pagi, mengakrabi lelah dan letih yang setiap kali ingin menunjukkan eksistensinya, segera ditepis oleh azzam yang siap siaga menjaga komitmen dan konsistensi diri.
Kadang muncul pertanyaan, 'kok aku bisa ya melaluinya ???'.
Padahal kalo dalam kondisi normal, kayaknya bakalan beraattt banget.
Setelah dipikir-pikir kuncinya terletak pada tekad yang kuat.
Ya, sebuah tekad atau keinginan yang sangat kuat akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi yang tinggi serta memunculkan energi yang sangat besar, hingga akhirnya kita mampu melakukan hal yang terlihat mustahil sekalipun.
Jadi, jika Anda punya mimpi atau cita-cita, azzamkan diri untuk meraihnya dan berikan usaha terbaik yang mampu Anda lakukan.
Allah akan melihat kesungguhan Anda, dan yakin, bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan kesungguhan Anda.
Semangat !!! ^_^

Mei dan Juni di 2007

Mei
Awal Mei kalo ga salah ada reshuffle kabinet. Sekitar 5 orang menteri diganti dan beberapa lainnya saling bertukar tempat.
Akhir Mei Jogja dibuat heboh dengan akan diadakannya J-Fest. Sempet memanas juga. Tapi Alhamdulillah semua bisa berakhir dengan baik sesuai yang diharapkan. Adanya peristiwa ini, sekaligus jadi pengingat bahwa memang ada banyak Pe eR yang harus segera dikerjakan.

Juni
Hanya ada satu kata untuk Juni tahun ini, eh nggak ding, dua kata.
LUAR BIASA !!!
Subhanallah. Juni yang penuh perjuangan, Juni yang mendewasakan, Juni yang sarat pembelajaran, Juni yang tak terlupakan.
Alhamdulillah ... Alhamdulillah ... Alhamdulillah ...

Wednesday, May 30, 2007

Satu

Sebagai salah satu hamba Allah, tak semestinya kita menyia-nyiakan kesempatan hidup di dunia yang hanya satu kali ini saja. Jalani kehidupan dengan melakukan lebih dari satu aktivitas. Namun, tetapkan satu tujuan yang jelas : mendapatkan Ridho dari Yang Maha Satu. Satu demi satu babak kehidupan dilalui. Lebih dari satu rasa suka dinikmati dan lebih dari satu luka ‘kan dialami. Jika mampu melakukan yang terbaik, tak layak hanya menjadi yang baik saja. Selalu usahakan yang terbaik, meski tak selalu menjadi nomor satu. Apabila gagal, mungkin kamu perlu mencoba satu kali lagi. Jangan bersedih wahai Saudaraku, kamu tidak sendiri, lebih dari seribu satu saudara berjuang bersamamu. Mari rapatkan barisan, satukan langkah. Maju bersama Allah menuju masa depan cemerlang. Bersatu kita teguh, bercerai…jangan donk!
Billahi fi sabilil haq, fastabiqul khairat…Allahu Akbar…!!! Satu kali lagi : Allahu Akbar…!!!
*****
Kata-kata motivasinya sdr. Elyarahadhane cS. Si. Aamiin.
________________________________
Hasil ngopy dari slide-nya temen.
Sesuai dengan permintaan, sumbernya sudah tak sertakan.
Syukron

Rihlah Bareng ...

Akhir pekan kemarin, sebagai konsekuensi dari janji yang pernah terucap, diadakanlah rihlah + outbond bareng adek-adek TPA. Nek dari judulnya sih keren, rihlah + outbond, padahal mung sederhana banget. Jalan-jalan keliling dusun ditambah main-main agak lama di lapangan. Adik-adiknya semangat '45, dah kayak mo pergi kemana aja. Seru juga sih, sampe bercucuran keringat, berurai airmata dan berdarah-darah.
Wah kok heboh banget. Nggak juga sih. Maksudnya itu, bercucuran keringat karena jalannya lumayan jauh dan gamenya pake lari-larian, makanya jadi berkeringat. Berurai airmata karena memang ada adek yang ngambek trus nangis minta pulang. Untungnya bisa dibujuk pake permen 3 biji, hehe. Trus berdarah-darah karena memang ada anak yang jatuh hingga gusinya berdarah. Herannya nih anak masih aja pengen ikutan lari-larian. Begitu.
Yah, melewati akhir pekan bersama mereka, selalu memberikan suplay semangat baru.
Dalam keluguannya, ada binar yang menebar ceria
Dalam cerianya, tersimpan semangat yang begitu sayang untuk disiakan.
Dalam semangatnya, tertumbuh serumpun harap dan seikat doa.
Moga semangat itu senantiasa tertanam kuat dalam sanubari, hingga menjelma menjadi pohon yang rindang. Yang mampu menjadi penyejuk di teriknya mentari dan menjadi hijau di ketandusan bumi
Semoga ...

Tuesday, May 15, 2007

Denok-ku

Hihihi, ini dia ponakanku. Si Denok sing lucu lan ngangeni. Sing senengane mluntir-mluntir. Antenge anteng kitiran, nek wis di selehke obah terus ra iso meneng. Kabeh-kabeh pengen diemut, sampe jempol sikile dhewe wae iso di emut, hehe. Nek weruh kertas utawa koran langsung bersemangat, sajak weruh apa wae. Ning ujung-ujunge mesti nangis. Soale nek koranne wis dicekel, ra oleh dijaluk maneh. Padahal korane ki mung arep di emut. Gubraks. Akhire nesu njuk nangis. Makane wis diwanti-wanti, mengko yen dicekeli kertas, mesti dadi perkara !

Karena adanya Denok ini, aku jadi punya banyak panggilan baru. Ada yang manggil Aunty, Bulik Nenny, Tante Nina, sampe dengan Mbok Cilik. Pokoke aneh-aneh tur antik-antik, dan semua mempunyai sejarahnya sendiri-sendiri. Aku mah seneng-seneng wae. Sak kerepe leh njenengi.
Yang pasti, keberadaannya diantara kami, semakin membuat suasana rumah menjadi lebih hidup, ceria dan berwarna.
-----------------------------------------------------------------------
: Amah2 ex B29F (Mb Di, Mb Des, Mb Yay, Mb Hen, Mb Er, de el el) Dapat salam dari Aika Chan sekeluarga. Kapan nih mah reuninya ? Biar Ai juga kenal ma Mb Ay Jr, Mb Mer Jr, Mb Wat Jr, dan lainnya. Siapa tahu besok bisa buat "B29F : The Next Generation". Isine bayi-bayi kabeh, hehe ... Ditunggu main-mainnya ke rumah Ai, yaa ...

Wednesday, May 09, 2007

"Intine ... SABAR!!!"

Fashbir Li hukmi Robbika, Wa Laa Takun KaShoohibil Khuut

Mendengar ayat ini, saya serasa beroleh jawaban atas gundah yang sempat terlontar dari seorang sahabat, saat tengah rehat selepas aksi.
Sempat juga sih mempunyai pemikiran yang sama. Mempertanyakan masalah keefektifan kerja. Sudah efektifkah kerja yang selama ini dijalani ? Apakah hasil yang akan didapatkan cukup signifikan bila dibandingkan dengan besarnya energi yang telah dikeluarkan ? Atau jangan-jangan kita hanya terlalu bersemangat saja sehingga energi yang dipunya jadi terbuang untuk sesuatu yang menurut kita kerja besar tapi ternyata ngga' ada apa-apanya ?

Ya semua balik ke kita lagi. Toh, kita yang tahu bagaimana kondisi kinerja kita. Tapi nek bagiku pribadi, yang namanya mutiara, tetaplah sesuatu yang berharga. Meski hanya satu butir, pun letaknya di puncak gunung, maka sebisanya tetap akan kujaga dengan segenap kemampuan yang ada. Biar orang menganggap itu suatu yang remeh temeh, ga produktif, ga prospektif de el es be, ga masalah. Yang pasti, kita faham apa yang kita lakukan. Ada tujuan yang ingin dicapai, ada harapan yang ingin diwujudkan, bahwa nantinya sebuah mutiara itu, akan melahirkan mutiara-mutiara baru yang kan menghiasi dunia. Atau paling tidak sebuah mutiara itu tetap menjadi mutiara, meski berada di tengah lumpur.

Kerja ini bukan semata-mata masalah hasil, tapi disana ada
proses, yang itu adalah inti dari kerja yang selama ini dilakoni. Lagipula kerja ini bukan kerja instan yang akan menghasilkan produk dalam waktu yang instan pula. Tapi ini adalah kerja panjang yang hasilnyapun belum tentu dapat kita rasakan saat kita masih hidup. Kata Aa' Gym, tugas manusia hanyalah bekerja. Kalaulah ternyata kerja kita itu menghasilkan sesuatu sebagaimana yang kita inginkan, maka anggap itu adalah Special Gift dari Allah. Jadi bukan semata-mata karena kita.
Jadi ya seperti itu. Kuwi munurutku. Tentunya setiap orang akan punya pendapat sendiri-sendiri dalam memandang suatu hal.

"Bekerjalah, maka Allah, RasulNya dan orang-orang mukmin, akan melihat pekerjaanmu itu" (QS At Taubah, ayatnya lupa ^_^).


: Na Aisy
Sepertinya kita memang harus banyak belajar dari kisah perjuangan Nabi Nuh.
Intine ki, SABAR!!!
Coz, siapapun takkan pernah bisa bertahan melalui jalan ini, kecuali dengan kesabaran.

April di 2007

April, membuka luka lama yang belum lagi kering. Tragedi IPDN (dulunya STPDN) kembali terulang.
Entah, berapa jiwa lagi yang kan terkorban sia-sia, untuk sebuah keangkuhan semu.
Hfff, no comment deh.
Memang, bukan sekedar komentar yang diperlukan, tapi sebuah langkah dan kebijakan yang nyata dan tegas untuk merubah sistem yang ada.

Semua ada saatnya

Artikel dari Eramuslim

Yah, semua ada saatnya. Apapun itu. Aku percaya dengan kalimat itu. Ada saat malam. Ada saat siang tiba. Ada ketika hujan turun. Ada saat kemarau melanda. Ada saat kelahiran. Kematianpun juga ada saatnya.

selengkapnya


Tuesday, April 10, 2007

Just Iseng

Ada pesan bagus dari sebuah mading sewaktu tadi mampir di musholla. Semoga bermanfaat.

Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada, diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita spesial.
Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita. Melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.
Jangan biarkan hidup kita terpuruk di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu, berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.
Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.
Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.
Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.
Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.
Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun, tanpa membebani.
Dan akhirnya : Masa lalu adalah SEJARAH, masa depan merupakan MISTERI dan saat ini adalah KURNIA (^_^).
7 Rules to be Happy
- Believe in ALLAH
- Free your heart from hate
- Free your mind from worry
- Live simply
- Give more
- Always smile
- Have a nice sister like me (Huehehe =p)

Sabar ... sabar, jangan pada protes dulu. Yang no (7) tuh cuma tambahan kok. Kalo bener ya Alhamdulillah. Kalo nggak bener ya, itu karena belum kenal saya saja (Halah !). Nggak ding, nggak serius kok.
Yang bener diambil saja selama itu bermanfaat. Yang nggak bener anggap saja itu bener (Lho ?!), :D

Saturday, April 07, 2007

Tunjukkan Cerahmu !

Hati-hati dengan wajah Anda, karena ternyata wajah mampu melakukan transfer kondisi.
Nggak percaya ???
Coba deh, misal suatu hari kita ketemu sama temen. Trus kita dah nyapa dengan ramah dan memberi senyum termanis tuk temen kita itu, eh tapi dianya malah menunjukkan wajah suntuk yang nggak enak banget buat dilihat. Jangankan mbalas sapaan, mbalas senyum aja nggak. Otomatis, suasana hati kita yang tadinya fine-fine aja, jadi terimbas dengan suasana hati temen kita yang lagi suntuk tadi. Akhirnya jadi ikut-ikutan suntuk deh. Minimal jadi membatin, ‘Nih anak, knape ye, jangan-jangan marah lagi. Emang ane salah apaan?’ atau “ Ih, jahat banget sih, dikasih senyum, malah nunjukin juteknya”. Nah, mulai timbul dzon-dzon yang nggak perlu kan. Padahal belum tentu sohib kita tadi bermaksud seperti yang kita pikirkan.
Yah, wajah memang bagian yang paling komunikatif dari manusia. Dari wajah, bisa tergambar apa yang sedang dirasakan oleh seseorang.
Memang berat saat harus tersenyum ketika kondisi kita tengah suntuk berat. Masalah datang beruntun, tuntutan-demi tuntutan terus mengalir, Dah gitu rasanya semua orang berubah jadi ngeselin dan nyebelin. Dalam kondisi seperti itu, berattt sekali untuk tersenyum. Nggak cuma berat, tapi pake bangeeeeeetttt, jadinya berat bangeeeeeetttt. Yah meski berat, tapi nggak ada salahnya kok mencoba tersenyum. Lagipula, tidak semua yang kita rasakan itu perlu ditunjukkan.
“Berbagilah keceriaan dan kebahagiaan dengan orang lain, dan simpanlah kesedihan dan duka, untuk dirimu sendiri”.
Begitu katanya.

Ajaibnya, ketika kita mencoba untuk tersenyum, kesedihan dan beban yang kita rasakan terasa sedikit berkurang
Nggak percaya lagi ??

Buktikan sendiri deh.
Dan yang terasa lebih indah lagi adalah ketika ternyata senyum yang kita berikan tadi bisa mendamaikan suasana hati saudara kita yang lain. Rasanya jadi ikutan seneng jika bisa membuat saudara kita merasa senang, meski kondisi kita saat itu tengah dalam ketidakidealan.

Menunjukkan wajah cerah terhadap saudara merupakan sunnah dan bentuk sedekah yang mudah dan murah. Kan gratis. Ga perlu repot keluar uang.
Dulu, Rasulullah pernah ditegur langsung oleh Allah dalam surat ‘Abasa, hanya karena beliau bermuka masam dihadapan Ummi Maktum yang seorang buta !!
Tuh kan… Bahkan terhadap seorang buta sekalipun, yang dia tidak bisa melihat raut wajah kita, kita dianjurkan untuk berwajah cerah. Subhanallah …
Jadi ya seperti itu. Berusaha untuk menunjukkan wajah yang cerah, dalam kondisi apapun, hingga kejadian dikacangin atau dijutekin seperti di atas, tidak terjadi lagi.
Kalopun terjadi, segeralah berdo’a kepada Allah,
Robbanaghfirlana wa li ikhwaaninalladziina sabaquuna bil iimaan, wa laa taj’al fii quluubina ghillallilladziina aamanu. Rabbana innaka ro’uufurrahiim.
Wallahu a’lam

Keluh

Menahan keluh memang luar biasa susahnya. Mungkin memang sudah menjadi tabiat manusia untuk selalu berkeluh kesah.
Innal insaana khuliqa haluunga.
Yah, lidah ini kadang tanpa sadar telah meluncurkan keluh.
Tapi, sulit bukan berarti tidak bisa.
Memang lidah harus senantiasa dilatih dan dibiasakan untuk tidak mengumbar keluh.
Meski berat, tapi harus terus dicoba.
Bismillah …
Laa haula wa laa quwwata ila billah

Birokrasi

Berhadapan dengan yang namanya birokrasi, itu artinya harus benar-benar menyiapkan mental, kudu dawa ususe lan jembar segarane, harus menyiapkan kesabaran yang tanpa batas, harus siap dilempar-lempar kayak bola pingpong, harus bertarung melawan rasa kesal, dongkol, marah dan berbagai emosi negatif lainnya, harus siap capek dan pegel-pegel, serta harus mempunyai cadangan oksigen yang memadai sehingga suplay O2 menjadi lancar. Karena saat-saat itu, merupakan saat-saat yang berat, hingga serasa menyesakkan dada.
Fheewww, Benar-benar.
Ketik C spasi D, Cape’ Deh ….
Sudah menjadi rahasia umum, jika sudah menyangkut masalah birokrasi maka urusan akan menjadi puaaannnjjaaanggg dan laaammmaaa. Bikin orang males aja.
Kengganan untuk bersinggungan dengan segala keribetan dan keruwetan itulah yang membuat orang berinisiatif untuk mencari cara dan jalan lain yang lebih cepat, lebih praktis, nggak perlu capek, nggak membuang waktu, tenaga dan pikiran. Akhirnya muncullah kasus-kasus ‘penembakan’ saat membuat SIM, bayar di tempat saat kena tilang, dan sejenisnya. Kalo sudah begitu, ya secara tidak langsung birokrasi yang terlalu belibet tadi ikut andil pula dalam menumbuhsuburkan budaya KKN di negeri ini.
Memang sih bukan aturannya saja yang harus diubah, tapi mentalitas manusianya juga perlu diperbaiki.
Dilematis memang. Di satu sisi, birokrasi memang perlu supaya terjadi keteraturan dalam administrasi, tapi kalo jadinya malah membuat ketidakteraturan dalam hal lain, kan ya nggak efektif dan efisien juga tuh.
Kenapa ya, nggak dibuat aturan yang sederhana saja, sehingga semua merasa ringan dalam menjalankannya dan bukannya malah merasa terbebani.
Atau mungkin prinsip yang dianut adalah :
“Kalo ada yang sulit kenapa dipermudah ???”
Tanya kenapa ???

Thursday, April 05, 2007

Maret di 2007

Ada apa ya ???
Ada pesawat Garuda yang terbakar di bandara adi sutjipto.
Trus ada peraturan baru dari pemerintah yaitu 'membekali' para anggota DPR dengan laptop yang tiap-tiapnya berharga 20-an JT. Wooowww. Latah ma Thukul kali ye ...
Tapi denger-denger nih peraturan ga jadi diberlakuin. Yah syukurlah. Heran, kalo hal lain aja, ngakunya ga da dana. Tapi kalo hal-hal kayak gini, kenapa selalu ada dana ya ???
Apa lagi ya …
Sebenarnya banyak yang terjadi. Tapi mungkin karena lagi banyak mikir akhirnya kelupaan.
Saya tuh kalo lupa jadi nggak inget (halah).
Nyerah lah. Kayaknya itu aja deh.
Cukup sekian dan ...

terima kasih :p

Thursday, March 22, 2007

Lentera di kaki bukit

Sederhana. Itulah kesan pertamaku saat bertemu beliau. Memakai stelan baju koko dan sarung, lengkap dengan peci, beliau duduk diantara kami. Ditangannya terselip sebatang rokok. Bau asapnya begitu khas, mengingatkanku pada mendiang mbah Kung yang dulu suka menghisap rokok jenis ini. Kalo istilah temen-temen SD ku dulu, namanya rokok thingwe alias nglinthing dhewe.
Awalnya tidak begitu bersemangat mendengarkan penuturannya. Namun ketika sampai pada kisah tentang perjuangan beliau dalam mendirikan pondok pesantren yang kami tempati saat itu, kesan biasa yang tadi ada, berubah menjadi sebuah kekaguman.
Ada banyak tantangan yang harus beliau hadapi saat pertama hendak membangun pesantren itu. Penolakan dari warga sekitar, ancaman dan ultimatum kerap beliau terima. Namun semua tak mampu menyurutkan langkah, justru semakin menambah semangat yang lebih besar dari sebelumnya.
"Jika mereka punya danrem, polsek, camat dan lainnya, maka kita punya ALLAH", ucap beliau mantap.
Sebuah pernyataan yang begitu menggetarkan. Wujud dari keyakinan pada Allah yang begitu kuat.
Lalu kisahpun berlanjut, menceritakan bagaimana upaya dan siasat yang beliau terapkan demi kelangsungan hidup pondok yang beliau asuh. Menyimak langkah-langkah yang beliau ambil, semakin membuat saya tertarik dengan kisah beliau. Solusi yang begitu cerdas, pikirku.
Tak disangka, dibalik kesederhanaan yang beliau tampilkan, ternyata terpendam ide-ide cemerlang, semangat juang yang begitu tinggi dan keberanian yang tak kenal surut.
Subhanallah ...
Di akhir prakatanya yang cukup panjang, beliau berpesan,
"Jika kalian ingin mendaki gunung tapi terhalang oleh parit, maka jangan berpikir bagaimana cara menutup parit, tapi berpikirlah bagaimana membuat jembatan untuk menyebrangi parit".

Semoga semangat yang dimiliki oleh pesantren beserta seluruh pirantinya, mampu menjadi lentera di dingin dan sunyinya Sawangan. Amin