Mimpiku ...

Menjadi apa adanya diriku ... Memberi yang terbaik dan terindah Tuk mereka yang tercinta

Wednesday, May 30, 2007

Satu

Sebagai salah satu hamba Allah, tak semestinya kita menyia-nyiakan kesempatan hidup di dunia yang hanya satu kali ini saja. Jalani kehidupan dengan melakukan lebih dari satu aktivitas. Namun, tetapkan satu tujuan yang jelas : mendapatkan Ridho dari Yang Maha Satu. Satu demi satu babak kehidupan dilalui. Lebih dari satu rasa suka dinikmati dan lebih dari satu luka ‘kan dialami. Jika mampu melakukan yang terbaik, tak layak hanya menjadi yang baik saja. Selalu usahakan yang terbaik, meski tak selalu menjadi nomor satu. Apabila gagal, mungkin kamu perlu mencoba satu kali lagi. Jangan bersedih wahai Saudaraku, kamu tidak sendiri, lebih dari seribu satu saudara berjuang bersamamu. Mari rapatkan barisan, satukan langkah. Maju bersama Allah menuju masa depan cemerlang. Bersatu kita teguh, bercerai…jangan donk!
Billahi fi sabilil haq, fastabiqul khairat…Allahu Akbar…!!! Satu kali lagi : Allahu Akbar…!!!
*****
Kata-kata motivasinya sdr. Elyarahadhane cS. Si. Aamiin.
________________________________
Hasil ngopy dari slide-nya temen.
Sesuai dengan permintaan, sumbernya sudah tak sertakan.
Syukron

Rihlah Bareng ...

Akhir pekan kemarin, sebagai konsekuensi dari janji yang pernah terucap, diadakanlah rihlah + outbond bareng adek-adek TPA. Nek dari judulnya sih keren, rihlah + outbond, padahal mung sederhana banget. Jalan-jalan keliling dusun ditambah main-main agak lama di lapangan. Adik-adiknya semangat '45, dah kayak mo pergi kemana aja. Seru juga sih, sampe bercucuran keringat, berurai airmata dan berdarah-darah.
Wah kok heboh banget. Nggak juga sih. Maksudnya itu, bercucuran keringat karena jalannya lumayan jauh dan gamenya pake lari-larian, makanya jadi berkeringat. Berurai airmata karena memang ada adek yang ngambek trus nangis minta pulang. Untungnya bisa dibujuk pake permen 3 biji, hehe. Trus berdarah-darah karena memang ada anak yang jatuh hingga gusinya berdarah. Herannya nih anak masih aja pengen ikutan lari-larian. Begitu.
Yah, melewati akhir pekan bersama mereka, selalu memberikan suplay semangat baru.
Dalam keluguannya, ada binar yang menebar ceria
Dalam cerianya, tersimpan semangat yang begitu sayang untuk disiakan.
Dalam semangatnya, tertumbuh serumpun harap dan seikat doa.
Moga semangat itu senantiasa tertanam kuat dalam sanubari, hingga menjelma menjadi pohon yang rindang. Yang mampu menjadi penyejuk di teriknya mentari dan menjadi hijau di ketandusan bumi
Semoga ...

Tuesday, May 15, 2007

Denok-ku

Hihihi, ini dia ponakanku. Si Denok sing lucu lan ngangeni. Sing senengane mluntir-mluntir. Antenge anteng kitiran, nek wis di selehke obah terus ra iso meneng. Kabeh-kabeh pengen diemut, sampe jempol sikile dhewe wae iso di emut, hehe. Nek weruh kertas utawa koran langsung bersemangat, sajak weruh apa wae. Ning ujung-ujunge mesti nangis. Soale nek koranne wis dicekel, ra oleh dijaluk maneh. Padahal korane ki mung arep di emut. Gubraks. Akhire nesu njuk nangis. Makane wis diwanti-wanti, mengko yen dicekeli kertas, mesti dadi perkara !

Karena adanya Denok ini, aku jadi punya banyak panggilan baru. Ada yang manggil Aunty, Bulik Nenny, Tante Nina, sampe dengan Mbok Cilik. Pokoke aneh-aneh tur antik-antik, dan semua mempunyai sejarahnya sendiri-sendiri. Aku mah seneng-seneng wae. Sak kerepe leh njenengi.
Yang pasti, keberadaannya diantara kami, semakin membuat suasana rumah menjadi lebih hidup, ceria dan berwarna.
-----------------------------------------------------------------------
: Amah2 ex B29F (Mb Di, Mb Des, Mb Yay, Mb Hen, Mb Er, de el el) Dapat salam dari Aika Chan sekeluarga. Kapan nih mah reuninya ? Biar Ai juga kenal ma Mb Ay Jr, Mb Mer Jr, Mb Wat Jr, dan lainnya. Siapa tahu besok bisa buat "B29F : The Next Generation". Isine bayi-bayi kabeh, hehe ... Ditunggu main-mainnya ke rumah Ai, yaa ...

Wednesday, May 09, 2007

"Intine ... SABAR!!!"

Fashbir Li hukmi Robbika, Wa Laa Takun KaShoohibil Khuut

Mendengar ayat ini, saya serasa beroleh jawaban atas gundah yang sempat terlontar dari seorang sahabat, saat tengah rehat selepas aksi.
Sempat juga sih mempunyai pemikiran yang sama. Mempertanyakan masalah keefektifan kerja. Sudah efektifkah kerja yang selama ini dijalani ? Apakah hasil yang akan didapatkan cukup signifikan bila dibandingkan dengan besarnya energi yang telah dikeluarkan ? Atau jangan-jangan kita hanya terlalu bersemangat saja sehingga energi yang dipunya jadi terbuang untuk sesuatu yang menurut kita kerja besar tapi ternyata ngga' ada apa-apanya ?

Ya semua balik ke kita lagi. Toh, kita yang tahu bagaimana kondisi kinerja kita. Tapi nek bagiku pribadi, yang namanya mutiara, tetaplah sesuatu yang berharga. Meski hanya satu butir, pun letaknya di puncak gunung, maka sebisanya tetap akan kujaga dengan segenap kemampuan yang ada. Biar orang menganggap itu suatu yang remeh temeh, ga produktif, ga prospektif de el es be, ga masalah. Yang pasti, kita faham apa yang kita lakukan. Ada tujuan yang ingin dicapai, ada harapan yang ingin diwujudkan, bahwa nantinya sebuah mutiara itu, akan melahirkan mutiara-mutiara baru yang kan menghiasi dunia. Atau paling tidak sebuah mutiara itu tetap menjadi mutiara, meski berada di tengah lumpur.

Kerja ini bukan semata-mata masalah hasil, tapi disana ada
proses, yang itu adalah inti dari kerja yang selama ini dilakoni. Lagipula kerja ini bukan kerja instan yang akan menghasilkan produk dalam waktu yang instan pula. Tapi ini adalah kerja panjang yang hasilnyapun belum tentu dapat kita rasakan saat kita masih hidup. Kata Aa' Gym, tugas manusia hanyalah bekerja. Kalaulah ternyata kerja kita itu menghasilkan sesuatu sebagaimana yang kita inginkan, maka anggap itu adalah Special Gift dari Allah. Jadi bukan semata-mata karena kita.
Jadi ya seperti itu. Kuwi munurutku. Tentunya setiap orang akan punya pendapat sendiri-sendiri dalam memandang suatu hal.

"Bekerjalah, maka Allah, RasulNya dan orang-orang mukmin, akan melihat pekerjaanmu itu" (QS At Taubah, ayatnya lupa ^_^).


: Na Aisy
Sepertinya kita memang harus banyak belajar dari kisah perjuangan Nabi Nuh.
Intine ki, SABAR!!!
Coz, siapapun takkan pernah bisa bertahan melalui jalan ini, kecuali dengan kesabaran.

April di 2007

April, membuka luka lama yang belum lagi kering. Tragedi IPDN (dulunya STPDN) kembali terulang.
Entah, berapa jiwa lagi yang kan terkorban sia-sia, untuk sebuah keangkuhan semu.
Hfff, no comment deh.
Memang, bukan sekedar komentar yang diperlukan, tapi sebuah langkah dan kebijakan yang nyata dan tegas untuk merubah sistem yang ada.

Semua ada saatnya

Artikel dari Eramuslim

Yah, semua ada saatnya. Apapun itu. Aku percaya dengan kalimat itu. Ada saat malam. Ada saat siang tiba. Ada ketika hujan turun. Ada saat kemarau melanda. Ada saat kelahiran. Kematianpun juga ada saatnya.

selengkapnya