Mimpiku ...

Menjadi apa adanya diriku ... Memberi yang terbaik dan terindah Tuk mereka yang tercinta

Thursday, February 25, 2010

It's all about dMoney

Sikap seseorang dalam menjalani hidup, akan berkaitan erat dengan bagaimana cara ia memandang hidup dan juga sangat bergantung pada tujuan untuk apa dia hidup.
Saat orientasi hidup adalah uang, maka sikap, perilaku bahkan penilaian terhadap orang lainpun akan berujung pada satu kata itu saja, uang. Jadi parameter hidupnya adalah uang. Bahagianya, suksesnya, semangatnya semua dikaitkan dengan banyak sedikitnya uang. Bahkan tak jarang, geraknyapun disetir oleh uang.
Seperti ada istilah yang baru-baru ini saya dengar "ga ada uang ya ga goyang".
Artinya kalau ga ada imbalan uangnya ya ga usah gerak, ga usah kerja, ga usah melakukan apa-apa. Jadi tujuannya bekerja adalah untuk uang. Istilahnya UUD (ujung ujungnya duit)
Hffff, hanya bisa menghela nafas. Sampai sebegitunyakah ??????
Saya kadang mikir, uang dengan jumlah yang sama, saat dimiliki oleh orang yang berbeda penyikapannyapun akan berbeda. Bagi sebagian orang mungkin dah merasa cukup bahkan kerasa lebih, tapi bagi sebagian yang lain masih saja kurang seberapapun yang diterimanya. Ya, semuanya kembali pada pribadi masing-masing. Juga berkaitan dengan pola dan gaya hidup yang dijalaninya. Makanya, atasan saya senantiasa berpesan pada para stafnya "La insyakartum la aziidannakum... "
Memang sih, harus diakui uang memang perlu. Setiap orang yang hidup butuh uang. Tapi menurut saya uang tetap bukanlah segalanya. Bukan sebuah tujuan akhir yang ingin diraih. Dalam apapun itu. Bahkan dalam kerja sekalipun.
Sangat sayang jika semua jerih payah dan kerja keras kita diniatkan hanya semata-mata untuk uang. Ada tujuan lain yang lebih mulia dari sekedar uang. Kalaupun toh dari kerja-kerja kita ada imbalan berupa gaji, ya anggap saja itu sebagai rizki dan bonus dari Allah. Bukankah kewajiban kita sebagai manusia adalah bekerja, selepas itu adalah kewenangan Allah untuk memberi imbalan dan rizki bagi hamba-hambaNya.
Ini memang pure pendapat pribadi saya. Setiap orang pasti punya cara pandang tersendiri tentang uang.
Bagi saya pribadi, ada dua cara pandang tentang uang.
Pertama, anggap saja uang yang ada pada saya adalah uang orang lain yang Allah titipkan pada saya, sehingga karena tidak merasa memiliki, kita jadi enjoy aja dan ga ada beban untuk melepasnya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi sesama.
Kedua, uang yang ada pada saya adalah memang rizki yang Allah amanahkan kepada saya. Sehingga harus berhati-hati dalam penggunaannya. Karena sekecil apapun, nantinya pasti akan ada pertanggungjawabannya.
Sekilas kedua cara pandang ini memang bertolak belakang. Jadi ya harus pinter-pinter dalam menempatkannya. Jangan sampai ketuker.Begitu
Yah, akhirnya hanya bisa berdo'a, dalam keadaan bagaimanapun, semoga Allah menjaga dan melindungi saya dan keluarga, menanamkan rasa qanaah dan syukur dalam hati-hati kami, sehingga tidak mudah terpedaya dengan segala godaan yang ada.
Aamiin.

Seraut wajah itu ...

Hari ini sungguh luar biasa. Seraut wajah itu begitu menginspirasi saya, menyalurkan energi dan berjuta rasa yang membuncah dalam dada. Subhanallah ...
Syukur atas karuniaMu yang tak ternilai ini Ya Rabb ...
Haru, bahagia bercampur cemas dan khawatir. Akankah akhirnya seraut wajah itu kan menjelma dalam dekap hangat saya ???

Tak heran, saking bahagianya saya tak bisa menahan diri untuk tidak mengungkapkannya. Padahal biasanya saat bahagia, saya berusaha menyabarkan dan menahan diri untuk tidak terlalu over dalam menyalurkan kebahagiaan saya. Namun kali ini berbeda. Ini sungguh luar biasa sehingga saya tak bisa menyembunyikan bahwa saya bahagia.

Hampir semua orang yang saya temui, saya perkenalkan dengan seraut wajah yang begitu menakjubkan saya itu. Semuapun dapat dengan mudah melihat binar bahagia di raut wajah saya.

Sampai-sampai suami saya komentar, "seneng banget kayaknya".
Saya jadi malu sendiri. Memang iya banget. Tak urung teguran itu menyadarkan saya.

Astaghfirullah...
Yaa Mushawwir, Wahai Dzat yang Maha Membentuk Rupa...
maafkan jika hamba terlalu berlebihan
Sungguh, begitu indah KuasaMu, hingga hamba tak bisa henti untuk mengaguminya



0709
6bln Aufa dlm buai kasih sayang