Mimpiku ...

Menjadi apa adanya diriku ... Memberi yang terbaik dan terindah Tuk mereka yang tercinta

Tuesday, April 10, 2007

Just Iseng

Ada pesan bagus dari sebuah mading sewaktu tadi mampir di musholla. Semoga bermanfaat.

Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada, diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita spesial.
Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita. Melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.
Jangan biarkan hidup kita terpuruk di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu, berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.
Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.
Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.
Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.
Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.
Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun, tanpa membebani.
Dan akhirnya : Masa lalu adalah SEJARAH, masa depan merupakan MISTERI dan saat ini adalah KURNIA (^_^).
7 Rules to be Happy
- Believe in ALLAH
- Free your heart from hate
- Free your mind from worry
- Live simply
- Give more
- Always smile
- Have a nice sister like me (Huehehe =p)

Sabar ... sabar, jangan pada protes dulu. Yang no (7) tuh cuma tambahan kok. Kalo bener ya Alhamdulillah. Kalo nggak bener ya, itu karena belum kenal saya saja (Halah !). Nggak ding, nggak serius kok.
Yang bener diambil saja selama itu bermanfaat. Yang nggak bener anggap saja itu bener (Lho ?!), :D

Saturday, April 07, 2007

Tunjukkan Cerahmu !

Hati-hati dengan wajah Anda, karena ternyata wajah mampu melakukan transfer kondisi.
Nggak percaya ???
Coba deh, misal suatu hari kita ketemu sama temen. Trus kita dah nyapa dengan ramah dan memberi senyum termanis tuk temen kita itu, eh tapi dianya malah menunjukkan wajah suntuk yang nggak enak banget buat dilihat. Jangankan mbalas sapaan, mbalas senyum aja nggak. Otomatis, suasana hati kita yang tadinya fine-fine aja, jadi terimbas dengan suasana hati temen kita yang lagi suntuk tadi. Akhirnya jadi ikut-ikutan suntuk deh. Minimal jadi membatin, ‘Nih anak, knape ye, jangan-jangan marah lagi. Emang ane salah apaan?’ atau “ Ih, jahat banget sih, dikasih senyum, malah nunjukin juteknya”. Nah, mulai timbul dzon-dzon yang nggak perlu kan. Padahal belum tentu sohib kita tadi bermaksud seperti yang kita pikirkan.
Yah, wajah memang bagian yang paling komunikatif dari manusia. Dari wajah, bisa tergambar apa yang sedang dirasakan oleh seseorang.
Memang berat saat harus tersenyum ketika kondisi kita tengah suntuk berat. Masalah datang beruntun, tuntutan-demi tuntutan terus mengalir, Dah gitu rasanya semua orang berubah jadi ngeselin dan nyebelin. Dalam kondisi seperti itu, berattt sekali untuk tersenyum. Nggak cuma berat, tapi pake bangeeeeeetttt, jadinya berat bangeeeeeetttt. Yah meski berat, tapi nggak ada salahnya kok mencoba tersenyum. Lagipula, tidak semua yang kita rasakan itu perlu ditunjukkan.
“Berbagilah keceriaan dan kebahagiaan dengan orang lain, dan simpanlah kesedihan dan duka, untuk dirimu sendiri”.
Begitu katanya.

Ajaibnya, ketika kita mencoba untuk tersenyum, kesedihan dan beban yang kita rasakan terasa sedikit berkurang
Nggak percaya lagi ??

Buktikan sendiri deh.
Dan yang terasa lebih indah lagi adalah ketika ternyata senyum yang kita berikan tadi bisa mendamaikan suasana hati saudara kita yang lain. Rasanya jadi ikutan seneng jika bisa membuat saudara kita merasa senang, meski kondisi kita saat itu tengah dalam ketidakidealan.

Menunjukkan wajah cerah terhadap saudara merupakan sunnah dan bentuk sedekah yang mudah dan murah. Kan gratis. Ga perlu repot keluar uang.
Dulu, Rasulullah pernah ditegur langsung oleh Allah dalam surat ‘Abasa, hanya karena beliau bermuka masam dihadapan Ummi Maktum yang seorang buta !!
Tuh kan… Bahkan terhadap seorang buta sekalipun, yang dia tidak bisa melihat raut wajah kita, kita dianjurkan untuk berwajah cerah. Subhanallah …
Jadi ya seperti itu. Berusaha untuk menunjukkan wajah yang cerah, dalam kondisi apapun, hingga kejadian dikacangin atau dijutekin seperti di atas, tidak terjadi lagi.
Kalopun terjadi, segeralah berdo’a kepada Allah,
Robbanaghfirlana wa li ikhwaaninalladziina sabaquuna bil iimaan, wa laa taj’al fii quluubina ghillallilladziina aamanu. Rabbana innaka ro’uufurrahiim.
Wallahu a’lam

Keluh

Menahan keluh memang luar biasa susahnya. Mungkin memang sudah menjadi tabiat manusia untuk selalu berkeluh kesah.
Innal insaana khuliqa haluunga.
Yah, lidah ini kadang tanpa sadar telah meluncurkan keluh.
Tapi, sulit bukan berarti tidak bisa.
Memang lidah harus senantiasa dilatih dan dibiasakan untuk tidak mengumbar keluh.
Meski berat, tapi harus terus dicoba.
Bismillah …
Laa haula wa laa quwwata ila billah

Birokrasi

Berhadapan dengan yang namanya birokrasi, itu artinya harus benar-benar menyiapkan mental, kudu dawa ususe lan jembar segarane, harus menyiapkan kesabaran yang tanpa batas, harus siap dilempar-lempar kayak bola pingpong, harus bertarung melawan rasa kesal, dongkol, marah dan berbagai emosi negatif lainnya, harus siap capek dan pegel-pegel, serta harus mempunyai cadangan oksigen yang memadai sehingga suplay O2 menjadi lancar. Karena saat-saat itu, merupakan saat-saat yang berat, hingga serasa menyesakkan dada.
Fheewww, Benar-benar.
Ketik C spasi D, Cape’ Deh ….
Sudah menjadi rahasia umum, jika sudah menyangkut masalah birokrasi maka urusan akan menjadi puaaannnjjaaanggg dan laaammmaaa. Bikin orang males aja.
Kengganan untuk bersinggungan dengan segala keribetan dan keruwetan itulah yang membuat orang berinisiatif untuk mencari cara dan jalan lain yang lebih cepat, lebih praktis, nggak perlu capek, nggak membuang waktu, tenaga dan pikiran. Akhirnya muncullah kasus-kasus ‘penembakan’ saat membuat SIM, bayar di tempat saat kena tilang, dan sejenisnya. Kalo sudah begitu, ya secara tidak langsung birokrasi yang terlalu belibet tadi ikut andil pula dalam menumbuhsuburkan budaya KKN di negeri ini.
Memang sih bukan aturannya saja yang harus diubah, tapi mentalitas manusianya juga perlu diperbaiki.
Dilematis memang. Di satu sisi, birokrasi memang perlu supaya terjadi keteraturan dalam administrasi, tapi kalo jadinya malah membuat ketidakteraturan dalam hal lain, kan ya nggak efektif dan efisien juga tuh.
Kenapa ya, nggak dibuat aturan yang sederhana saja, sehingga semua merasa ringan dalam menjalankannya dan bukannya malah merasa terbebani.
Atau mungkin prinsip yang dianut adalah :
“Kalo ada yang sulit kenapa dipermudah ???”
Tanya kenapa ???

Thursday, April 05, 2007

Maret di 2007

Ada apa ya ???
Ada pesawat Garuda yang terbakar di bandara adi sutjipto.
Trus ada peraturan baru dari pemerintah yaitu 'membekali' para anggota DPR dengan laptop yang tiap-tiapnya berharga 20-an JT. Wooowww. Latah ma Thukul kali ye ...
Tapi denger-denger nih peraturan ga jadi diberlakuin. Yah syukurlah. Heran, kalo hal lain aja, ngakunya ga da dana. Tapi kalo hal-hal kayak gini, kenapa selalu ada dana ya ???
Apa lagi ya …
Sebenarnya banyak yang terjadi. Tapi mungkin karena lagi banyak mikir akhirnya kelupaan.
Saya tuh kalo lupa jadi nggak inget (halah).
Nyerah lah. Kayaknya itu aja deh.
Cukup sekian dan ...

terima kasih :p