Mimpiku ...

Menjadi apa adanya diriku ... Memberi yang terbaik dan terindah Tuk mereka yang tercinta

Friday, March 02, 2007

What Should I do ???

Setiap kali menyusuri jalan, dimanapun itu, baik dengan kendaraan ataupun jalan kaki, sering terjadi, tatap ini tertumbuk pada satu objek yang begitu menyentuh. Entah itu pada penjaja barang di pinggir jalan, Bapak tukang becak yang tengah menerawang, anak-anak kecil yang mengiringi laju bis kota dengan parau suaranya, dan masih banyak lagi. Lalu, pikiran dan rasa ini larut dalam dunia mereka. Mengandaikan diri berada dalam posisi mereka untuk sekedar mencari tahu dan menerka-nerka apa yang tengah mereka rasakan dan mereka pikirkan saat itu.
Pada akhirnya, semua pengembaraan itu bermuara pada satu tanya.
”Apa yang bisa kulakukan untuk mereka ?”
Beberapa waktu terakhir, dalam beberapa forum yang saya ikuti, disana membahas tentang kondisi sekitar kita, khususnya di negeri ini. Beberapa teman mengemukakan data dan fakta, yang semua menyuarakan keprihatinan.
Bagaimana sebuah negara dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, ternyata masih ada rakyatnya yang terkena gizi buruk, busung lapar, kwarshiorkor, dan sejenisnya. Di negeri yang terkenal dengan toleransi dan tepo selironya, ternyata masih ada juga yang merasakan bagaimana susahnya mendapatkan obat dan pedihnya ditolak di 8 rumah sakit hanya karena ketiadaan biaya. Ada pula yang harus rela berpisah dengan bayi yang baru saja dilahirkannya, pun karena rupiah yang dikumpulkan dengan ’setengah hidup’, masih tetap tidak cukup untuk menebus biaya persalinan. Di negeri yang katanya berbasis agraris ini, ternyata masih ada rakyatnya yang harus antri dan berebut hanya untuk mendapatkan sekilo dua kilo beras. Sementara di sisi lain, ada orang yang satu porsi makannya seharga 200-300 ribu, hanya untuk sekali makan !
Masih di negeri ini, ada seorang bapak, yang dalam kebingungan, berjalan berkilo-kilo jauhnya dengan menggendong putri kecilnya yang sudah tidak bernyawa. Satu tanya berbaur dalam kepedihan yang dirasakannya, hendak dimana dikebumikan jasad anaknya, sedangkan dalam sakunya hanya terdapat 3 lembar ribuan, yang itu tidak cukup membayar biaya pemakaman anaknya. Di tempat lain, seorang anak SD nekat melakukan percobaan bunuh diri, karena uang Rp. 2500 yang diminta, tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Bukan karena tidak mau, tapi sungguh, karena orang tuanya benar-benar tidak mempunyai uang sebanyak yang diminta oleh anaknya.
Dan ... masih banyak lagi, kisah-kisah memilukan bertebaran di negeri zamrud khatulistiwa ini.
Lalu, apakah semua ini hanya berhenti sebatas kisah dan keprihatinan saja ?
Apakah dengan dikisahkan, kemiskinan dan kesenjangan di sekitar kita akan teratasi ?
Apakah hanya dengan keprihatinan, lalu keadaan negeri ini akan membaik ?
Tidakkah ada satu tindakan nyata yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah ini ?

Beberapa teman kemudian menawarkan solusi.
Pertama, membangun optimisme dan melakukan sebuah revolusi kesadaran tidak hanya pada pribadi, tapi juga secara kolektif. Sadar diri, sadar kondisi, sadar lingkungan, sadar pangan dan sadar untuk hal-hal lainnya.
Kedua, membekali diri dengan ilmu dan menyadarkan lingkungan sekitar akan pentingnya ilmu. Kalo mampu, memperbaiki sistem pendidikan yang ada, supaya biaya pendidikan murah dan bisa merata ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga rakyat menjadi cerdas, inovatif, kreatif dan tidak mudah dibohongi ataupun diperalat.
Ketiga, melakukan pembinaan diri, lingkungan dan masyarakat, dalam bidang keagamaan yang dilakukan secara intensif.
Keempat, membiasakan diri dan lingkungan untuk berzakat. Seandainya semua masyarakat mengerti, paham dan mau berzakat, maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, Insya Allah akan bisa terwujud.

Ya, ternyata ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Tentunya, tidak terbatas pada keempat hal itu saja, tapi masih dan masih banyak lagi cara yang sebenarnya bisa kita lakukan. Semoga, ini tidak hanya sekedar menjadi wacana ataupun tulisan tanpa makna. Karena satu aksi nyata, jauh lebih bermakna daripada jutaan kata-kata.

Jadi teringat pesan 3M-nya Aa’ Gym. Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulai dari sekarang.

: mEl
Tetap semangat, menebar kebaikan !!!

No comments: