Mimpiku ...

Menjadi apa adanya diriku ... Memberi yang terbaik dan terindah Tuk mereka yang tercinta

Tuesday, July 01, 2008

Indahnya ukhuwah

Ukhuwah memang tak mengenal ruang dan waktu.
Siang itu, kulangkahkan kaki di bawah terik, menuju suatu tempat yang belum pernah kusinggahi. Tempat yang hanya pernah kudengar namanya, namun disana tengah menunggu seorang sahabat.
Tiba di pembehentian terakhir, Alif mengabarkan kedatanganku.
”Tunggu 10 menit ya”, balasnya.
Sepuluh menit berikutnya kuhabiskan untuk berjalan-jalan, melihat berbagai barang yang berjejer di etalase.
10 menit berlalu, Si Alif kembali berdering
”Pake jilbab warna apa ?” tanyanya.
Wah, berarti ia sudah ada disekitar sini. Aku melihat sekeliling mencari dan mereka-reka sosok yang hendak kutemui.
Beberapa langkah didepanku, terlihat seseorang yang tampak kebingungan dan seperti mencari sesuatu dengan menggenggam handphone ditangannya.
Diakah ??? tanyaku pada diri sendiri.
Ah, sepertinya bukan. Tidak mirip dengan sketsa yang kuterima beberapa masa yang lalu. Aku mulai kembali mencari, hingga akhirnya tertangkap di mataku sosok yang tengah menuruni tangga. Senyumku mengembang.
Itu dia !!!
Segera kusongsong dia.
Dari senyum yang dialamatkan kepadaku, sepertinya diapun sudah bisa menebak, bahwa akulah orang yang dicarinya. Kujabat tangannya, sebuah rengkuh persaudaraan yang begitu indah.
Agak sedikit tak percaya, tapi semua nyata.
Sang waktupun berlalu, dalam kisah kami yang terus mengalir, sahut menyahut, sambil sesekali ditingkahi derai tawa.
Akhirnya ... Allahpun berkenan mempertemukan kami.

Berawal dari sebuah tulisan yang kutoreh. Itulah awal pertama ia mengenalku. Sejak itu, Silaturrahimpun terjalin lewat surat elektronik, sms dan sesekali bertukar hadiah.
Dan tahun ini ... akupun tak menyangka akan dapat bertemu muka dengannya sejak 5 tahun persahabatan kami. Demikianlah Allah berkehendak.

Ia mengeluarkan sebuah binder kecil berwarna hijau.
“Masih ingat ini ???” tanyanya.
Kuamati benda kecil itu.
“Itu ... ”
“Iya”.
Ya Allah ..., binder kecil itu, yang dulu kutitipkan untuknya, ternyata masih ada.
“Ada fotonya juga”
Aku mendekat. Bener, ada fotoku juga. Aku sendiri bahkan sudah lupa bahwa aku pernah memberi benda kecil itu. Jadi malu.

Waktu 60 menit terasa begitu singkat. Namun kesan yang tercipta begitu mendalam.
Kupandang undangan cantik warna hijau yang diberikannya di awal perjumpaan kami. Seuntai doa terhulur, mengharap keberkahan dan kebahagiaan bagi sahabatku.

: Chika
Barakallahulaka wabaraka ’alaika wajama’a bainakuma fii khoir
Terima kasih atas ukhuwahnya
Luv

No comments: