Mimpiku ...

Menjadi apa adanya diriku ... Memberi yang terbaik dan terindah Tuk mereka yang tercinta

Wednesday, November 29, 2006

Nah Lho ...

Suatu sore, saat tengah bertandang ke rumah teman, tiba-tiba teman saya tadi bertanya,
“Eh, kalo tiba-tiba ada yang ngajakin kamu nikah gimana ?”
Wuits !!! Kaget aku, kok langsung nodong gitu tanyanya. Mo curhat nih ceritanya ?! OK deh.
Langsung aja kujawab pertanyaan analogi itu.
“Yo tergantung dirimu, dah siap belum. Kalo dirimu dah siap ya bla bla bla”, aku ngomong panjang lebar, mencoba ngasih pandangan sesuai dengan apa yang kutahu dan kupahami selama ini. Jadinya ya, sok tahu banget gitu, wong ya sama-sama belum pernah ngalami. Sampe sama temenku dikomentari, “kowe ki koyo wong tuwo wae”, Hehe …
Ga lama setelah itu, saya silaturrahim ke temen yang lain. Sebelumnya memang sudah janjian terlebih dahulu. “Aku mo cerita”, katanya lewat SMS. Wuih laris manis.
Tahukah Anda, apakah ceritanya ?
Hampir sama dengan cerita teman yang pertama. Mirip banget. Saya sampe geleng-geleng kepala dan senyum- senyum sendiri. Subhanallah …
Masa dalam waktu kurang dari setengah sehari, ada dua orang bercerita yang sama. Mau ga mau jadi bertanya-tanya dalam hati, Apa yang ingin Kau sampaikan padaku dengan peristiwa ini Ya Rabb ??? (Ternyata …)
Akhirnya kami malah berdiskusi tentang menikah dan segala permasalahannya. Cukup seru juga, jadi dapet pengetahuan baru nih.
Keesokan harinya, saya silaturrahim ke rumah dua orang sahabat yang lain di daerah Bantul dan Magelang. Lagi-lagi yang dijadikan topik pembicaraan adalah masalah NIKAH !!!
Allah Kariim. Nih anak, dah pada mo nikah semua kali ya, kok nikah melulu yang diobrolin, batinku. Aku sampe kenyang. Asli !
Tapi yah, aku bisa maklum, wong yo wis wayahe.
Membicarakan persoalan nikah, dalam tataran teori memang mudah.
Nikah tuh harusnya begini, prosesnya baiknya begitu, walimahannya hendaknya beginu dan sebagainya. Itu idealnya.
Tapi ketika mulai melangkah ke tataran praktis, Upss, teorinya mental semua.
Baru seperempat langkah aja, dah gedubrakan nyari referensi yang shahih.
Nikah memang bukan masalah yang mudah, karena nikah tidak hanya menyatukan dua insan tapi menyatukan dua kehidupan, begitu kata temenku.
Makanya dari sekarang perlu dipersiapkan segala sesuatunya. Ya maknawiyahnya, ya kafaahnya (terutama masalah kerumahtanggaan), ya mental psikologinya, ya finansialnya, ya komunikasi dan pewacanaan kepada ortunya, pokoknya banyak hal.
Jadi ya, jangan cuma pengen thok, tanpa kemudian diiringi dengan upaya-upaya persiapan yang matang.
Jangan sampai terjadi, saat dah pengen banget, doanya juga dah kenceng, eee pas gilirannya datang, nyalinya menciut gara-gara sadar bahwa banyak hal yang belum dipersiapkan.

Nah lho ?!

No comments: